DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Kanda Pat dalam masyarakat Hindu merupakan 4 saudara atau teman manusia yang sudah ada sejak lahir. Dimana Kanda Pat ini memiliki kekuatan Tuhan yang selalu mendapingi roh manusia selama perjalanan hidupnya.
Bukan sekedar ucapa atau khiasan, Kanda Pat ini terdiri dari getih atau darah, lamas, atau lemak kulit/ tali pusar, yem nyom atau air ketuban/ ari-ari.
Kanda Pat ini sudah ada bahkan sejak janin mulai terbentuk dan membentuk manusia hingga manusia itu terlahir ke dunia. Begitu juga Ketika manusia telah meninggal maka kandapat ini juga turut Kembali ke “tempat asalnya”.
[irp]
Unsur Kanda Pat
1. Ari-ari (Plasenta)
Ari-ri merupakan bagian dari kehidupan manusia, ia berfungsi sebagai pelindung dan disaat manusia telah meninggal, maka ari-ari ini akan berubah wujud menjadi Sang Suratma. Dimana Sang Suratma ini memiliki tugas mencatat seluruh tindak tanduk manusia (roh/ atma) itu selama ia menjalani hidup di dunia.
Disebutkan lam babadbali, bahwa catatan dari Sang Suratma inilah yang nantinya menjadi gambaran apakah atma tersebut kekal tau moksa dan juga bisa jadi sebaliknya.
[irp]
2. Lamas (Lemak Kulit/ Tali Pusar)
Lamas ini menjadi tumpuan sang janin dalam proses pertumbuhan tulang dan juga ototnya hingga menjadi organ tubuh seutuhnya. Plasenta ini juga memiliki beragam fungsi mulai dari penyalur oksigen untuk janin hingga menyalurkan sari makanan.
3. Yeh Nyom (Air Ketuban)
Air ini sangat berguna juga bagi janin selama berada di dalam kandungan hingga proses lahiran.
4. Getih (Darah)
Darah tentu memiliki peran yang tak kalah penting dalam kehidupan manusia.
[irp]
Ini Persembahan Kanda Pat
Setelah proses lahiran berjalan sempurna, kemudian dibuatkan plangkiran yang berisi symbol Tuhan seperti daksina lingga, daksina dengan kain putih kuning lalu dihaturkan lengkap dengan banten pejati.
Lalu Ketika Purnama, daksina ini akan diganti dengan daksina baru. Selain itu, umat juga akan menghaturkan banten saiban, begitu juga Ketika hendak pergi akan berpamitan kepada Kanda Pat dan pulanya akan membawakan makanan ala kadar sebagai ucapan terima kasih.
[irp]
Umat juga biasanya akan melakukan sembahyang sebelum tidur untuk menjaga dan tidak mengganggu Ketika sang cabang bayi tengah tidur.
***