DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Musibah tanah longsor kembali melanda kawasan Denpasar Utara. Insiden ini terjadi pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WITA di Jalan Warmadewa Gang II A, Banjar Binoh Kaja, Desa Ubung Kaja. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan parah pada empat kamar di sebuah rumah kos milik Ni Made Ari Adnyaningaih (56).
Hujan deras yang mengguyur wilayah Denpasar diduga menjadi pemicu longsor yang merusak kamar nomor 7, 8, 9, dan 10 di rumah kos tersebut. Dari total 10 kamar yang ada, empat di antaranya mengalami kerusakan paling serius. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kerugian material diperkirakan cukup besar.
Kronologi Kejadian
Awal mula longsor dilaporkan oleh salah satu penghuni kamar nomor 8, yang mendapati retakan di dinding kamar mandinya. Tak lama kemudian, suara gemuruh terdengar, disusul longsornya tanah yang menghantam bangunan kamar kos. Kamar nomor 7 dan 9 yang sedang kosong karena penghuninya berada di luar menjadi salah satu faktor yang mencegah terjadinya korban.
Para penghuni kos, yang jumlahnya mencapai puluhan orang, segera dievakuasi dari lokasi. Sebagian besar dari mereka untuk sementara waktu mengungsi ke rumah kerabat atau teman terdekat guna menghindari risiko lebih lanjut.
Tindakan Cepat Polsek Denpasar Utara
Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Wayan Juwahyudi, SH, MH, bersama timnya, langsung bergerak ke lokasi kejadian. Mereka membantu proses evakuasi penghuni dan memastikan situasi di sekitar tetap aman. “Prioritas kami adalah memastikan tidak ada korban jiwa dan meminimalkan risiko lanjutan,” ujar Iptu Juwahyudi dikutip dari Instagram Polresta Denpasar.
Petugas juga memasang pengamanan di area sekitar longsoran untuk mencegah akses warga yang dapat membahayakan keselamatan. Langkah-langkah lebih lanjut akan dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk menangani dampak bencana ini.
Faktor Penyebab dan Imbauan
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari terakhir diduga kuat sebagai penyebab utama terjadinya tanah longsor. Polsek Denpasar Utara mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk selalu waspada terhadap perubahan kondisi tanah dan segera melaporkan tanda-tanda retakan atau pergerakan tanah kepada pihak berwenang.
Musibah ini menjadi pengingat penting akan perlunya mitigasi bencana dan kesadaran kolektif untuk menghadapi risiko alam. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa mendatang. ***