DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Momen libur panjang biasanya memberi peluang untuk peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali. Demikian libur panjang Nyepi dan Idul Fitri ini diharapkan mampu mendongkrak tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di Bali.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat diwawancarai, Minggu (23/3) mengatakan, biasanya saat libur Lebaran kunjungan wisatawan khususnya domestik akan mengalami peningkatan. “Mudah-mudahan tahun ini juga meningkat, sehingga mampu menaikan okupansi kamar hotel,” katanya.
[irp]
Saat ini diakuinya okupansi kamar hotel tengah menurun. Kondisi ini terjadi sejak Februari 2025. Selain memang low season, dalam bulan Februari dan Maret tidak ada hari raya atau libur panjang yang mampu membantu menaikan okupansi.
“Imlek yang biasanya di Februari, tahun ini jatuh di Januari. Sehingga pada Januari okupansi terdongkrak. Kemudian Februari yang merupakan bulan pendek dan tidak ada hari raya sehingga okupansi jadi menurun,” katanya.
[irp]
Termasuk Maret kata Coka Ace panggilan akrabnya juga mengalami penurunan dibandingkan Februari. Penurunan terjadi 7 persen setiap bulannya. “Dari Januari ke Februari 5 hingga 7 persen begitu juga Februari ke Maret turun 5 hingga 7 persen,” katanya.
Demikian dia berharap pada akhir Maret hingga April ini yang ada dua hari raya besar diharapkan bisa mendongkrak okupansi kamar hotel di Bali.
***