Reformasi Dikhianati
BALIKONTEN.COM – Aksi Penyadaran Demokrasi Etis Buah Keresahan akan Penjahat Demokrasi dan Konstitusi Dalam hiruk pikuk terkini, di hari-hari menjelang pesta demokrasi, topik yang selalu tergaung negatif sejak beberapa bulan kerap masih meresahkan, tentang prahara yang di depan mata eksplisit nyata terang-terangan terpampang di hadapan massa.
Dimulai dari asumsi umum akan ambisi-ambisi ketidakpuasan berkuasa pelan-pelan semua berujung terbuktikan oleh praktis non-etis yang sedang berlangsung; kenaikan sang anak, yang secara logis valid kita asumsikan buah tindak tanduk atau tangan panjang dari sang ayah, Joko Widodo yang saat ini adalah presiden.
Permainan politis non-etis sedang berlangsung langgeng memanfaatkan peredaman memori individu-individu hasil bonus demografi, para gen z yang tak terliterasi dengan mudahnya diberi bumbu gimmick nan menghibur merasuk kanvas kosong pikiran mereka, pun pula generasi sebelumnya yang mampu disakiti ingatannya, akan apa yang telah terjadi, akan apa yang mereka hadapi di depan mata, dibutakan, dihipnosis dengan dangkal. Pelaku pelanggaran HAM berat, Prabowo Subianto, yang berkolaborasi dengan pimpinan karbit produk kecurangan konstitusi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi kandidat pemimpin negeri yang beradab ini.
Namun dari keindahan nirmoral dari kisah manis diatas, sayangnya sumber-sumber daya insan yang masih waras dan memperjuangkan kewarasan bukan habis tergilas, mereka masih eksis, mereka masih ada, dan akan terus berlipat ganda.
Kamis, 11 Januari 2024, pukul 11:00 WIB, serentak 899 kampus di 35 provinsi dengan melibatkan insan-insan rasional, mereka yang menyandang gelar mahasiswa, berjumlah tak kurang dari 14.000 individu, bergerak menjalankan misi penyadaran demokrasi, memantik moral dari diri sipil luas. Terimplementasi lewat penyebaran informasi selebaran berjumlah sekitar 4 juta di segala tempat lalu-lalang umum dilakukan di tiap kampus yang tersadar berkat keresahannya.
Bali, pulau dewata yang kerap disorot akan keindahan pariwisatanya, kali ini tersorot akan keindahan sikap kritisnya. Aksi yang tergerak aktif di beberapa titik tempat sekitar kampus bukit jimbaran, kampus sudirman, kampus sanglah, pertigaan SMAN 2 Denpasar dan lingkungan sekitar kampus Sudirman bertebaran individu-individu pejuang-pemikir yang turun di jalan-jalannya, dibawah terik matahari sampai senja hari membagi puluhan ribu selebaran berisi fakta keras akan isu yang sedang terjadi: pembalikan memori pelaku pelanggaran HAM dan busuknya politik dinasti. Berniatkan nantinya takkan menjadi tragedi.
Aksi-aksi yang telah terjalankan sejauh ini bukan tidak mengalami gesekan, kontra dan tekanan yang dialami hanya akan menjadi vitamin bagi mahasiswa, pejuang kesadaran demokrasi, untuk semakin kokoh, solid, se-visi, se-tujuan untuk menolak kalah dari ketidaketisan, kejahatan, kelicikan dan kecurangan.
Keadilan dan kebenaran akan selalu menemukan jalannya, tugas para pejuang adalah melebarkan jalan-jalannya ini. Secercah sinar harapan akan menjadi sinar yang tak lagi harapan, perwujudan preventif keburukan yang sebenar-benarnya!
Mahasiswa Bersatu Tak Bisa Dikalahkan…!!! ***