Mengenal Tradisi Ngerebeg di Tegallalang-Gianyar: Ritual Sakral Menjaga Harmoni Desa
Masyarakat antusias dalam mengikuti Tradisi Ngerebeg/ Balikonten
GIANYAR, BALIKONTEN.COM – Ratusan warga Desa Adat Tegallalang, Gianyar, Bali, tumpah ruah mengikuti Tradisi Ngerebeg yang digelar meriah di Pura Duur Bingin, Rabu (28/5/2025). Tradisi ini bukan sekadar ritual adat, tetapi juga cerminan kekayaan budaya Bali yang masih lestari, mengikat harmoni antara manusia, alam, dan leluhur.
Menurut Bendesa Adat Tegallalang, Dewa Nyoman Rai Widiana, Tradisi Ngerebeg merupakan warisan leluhur yang digelar sehari sebelum puncak karya piodalan di Pura Duur Bingin. Ritual ini diadakan setiap enam bulan sekali, tepatnya pada Wraspati Umanis Pahang sesuai penanggalan Bali, atau setiap 210 hari. “Ngerebeg adalah cara kami memastikan desa tetap kondusif, baik secara niskala (gaib) maupun sekala (nyata), untuk menyambut piodalan,” ungkapnya di sela-sela acara.
Rangkaian Tradisi Ngerebeg dimulai dengan upacara pecaruan, yaitu persembahan untuk menetralisir energi negatif atau bhuta kala. Setelah itu, warga berkumpul dalam kegiatan megibung, tradisi makan bersama di area pura yang mempererat kebersamaan. Puncaknya adalah arak-arakan Ngerebeg, di mana anak-anak dan remaja dengan wajah dihias motif menyeramkan berjalan keliling desa, membawa penjor yang terbuat dari ambu (janur) dan pelepah pohon salak.
Salah satu pemuda peserta, Ari, berbagi cerita tentang makna tradisi ini. “Ngerebeg bertujuan menyeimbangkan energi di empat penjuru mata angin—utara, timur, selatan, dan barat—dengan menetralkan bhuta kala. Setiap enam bulan, saya menyiapkan penjor dari pelepah salak dan daun jaka (aren). Setiap orang wajib membuat satu penjor untuk upacara ini,” tuturnya antusias.
Prosesi Ngerebeg menjadi momen yang penuh warna. Anak-anak dan remaja, dengan wajah dihias motif seram, berarak keliling desa sambil membawa penjor yang dihias apik. Tradisi ini tak hanya memperkuat identitas budaya Bali, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang memikat wisatawan untuk menyaksikan kekayaan tradisi Desa Adat Tegallalang.
***
