Remaja dan Mahasiswa

Mengenal Watak dan Makna Kelahiran Buda Kliwon Wuku Pahang: Pesona Karakter dan Tradisi Bali

hari baik atau dewasa ayu menyapih anak selama tahun 2024

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Di tengah kekayaan budaya Bali yang memesona, sistem penanggalan Pawukon menjadi salah satu warisan yang tak hanya menentukan hari baik, tetapi juga mengungkap karakter seseorang berdasarkan hari kelahirannya. Salah satu kombinasi istimewa dalam kalender Bali adalah Buda Kliwon Wuku Pahang, yang tak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga dikaitkan dengan watak unik bagi mereka yang lahir pada hari ini. Apa saja keistimewaan kelahiran ini, dan bagaimana tradisi Bali merayakannya? Mari kita telusuri dengan santai, namun penuh makna.

Apa Itu Buda Kliwon Wuku Pahang?

Dalam kalender Bali, Buda Kliwon Wuku Pahang merujuk pada pertemuan antara Sapta Wara (Buda atau Rabu), Panca Wara (Kliwon), dan Wuku Pahang, yang merupakan salah satu dari 30 wuku dalam siklus Pawukon yang berlangsung selama 210 hari. Hari ini bukan sekadar penanda waktu, tetapi juga memiliki nilai sakral, terutama karena menandai akhir rangkaian Hari Raya Galungan, yang dikenal sebagai Pegat Uwakan.

Menurut tradisi Hindu Bali, Buda Kliwon Pahang adalah momen untuk mengakhiri tapa brata (latihan spiritual) yang dilakukan selama periode Galungan. Pada hari ini, umat Hindu Bali mencabut penjor—bambu hias yang menjadi simbol kemeriahan Galungan—dan membakar atributnya, seperti sampian dan tamiang. Abu sisa pembakaran kemudian dimasukkan ke dalam kelapa muda (bungkak nyuh) dan ditanam di pekarangan rumah, melambangkan permohonan kesuburan dan keharmonisan.

Namun, lebih dari sekadar ritual, hari ini juga menjadi penanda otonan, yaitu perayaan ulang tahun menurut kalender Bali bagi mereka yang lahir pada Buda Kliwon Pahang. Otonan dirayakan setiap 210 hari, menjadikannya momen istimewa untuk merenungkan perjalanan hidup dan memperkuat ikatan spiritual.

BACA JUGA:  Mengupas Makna di Balik Mimpi Memandikan Bayi: Tafsir Psikologis hingga Spiritual

Watak Kelahiran Buda Kliwon Wuku Pahang

Orang yang lahir pada Buda Kliwon Wuku Pahang diyakini memiliki karakter yang menarik dan beragam, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai sumber terpercaya, termasuk kalenderbali.info. Mereka dikenal sebagai pribadi yang cerdas, memiliki wawasan luas, dan gemar berbagi pencerahan kepada orang lain. Tutur katanya sopan, nasihatnya manis, dan mereka sering tampil dengan aura yang berwibawa.

Berikut adalah beberapa karakter positif yang melekat pada kelahiran ini:

  • Sopan santun dan ramah tamah: Mereka mudah disukai karena sikapnya yang lemah lembut dan penuh empati. Penampilan dan cara bicaranya yang halus membuat orang lain merasa nyaman di dekatnya.

  • Penuh gagasan: Jiwa kreatif mereka menjadikannya pandai menyusun kata-kata, baik dalam tulisan maupun lisan, sehingga cocok untuk profesi seperti penulis, orator, atau pengajar.

  • Berwibawa dan bijaksana: Mereka memiliki kemampuan untuk menimbang segala sesuatu dengan hati-hati, membuat keputusan yang matang, dan memberikan solusi yang bermanfaat.

Namun, seperti halnya manusia pada umumnya, mereka juga memiliki sisi yang perlu diperhatikan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang dengan kelahiran ini cenderung mudah galau atau terombang-ambing dalam emosi. Hati mereka kadang guncang, dan mereka bisa menjadi sensitif terhadap kritik atau perkataan kasar. Meski begitu, kemarahan mereka biasanya cepat reda, menunjukkan sifat pemaaf yang kuat.

Pengaruh Lintang Tiwa-tiwa dalam wewaran juga menambah pesona kepribadian mereka. Lintang ini melambangkan kelembutan dan daya tarik, tetapi juga menunjukkan kecenderungan untuk mudah salah paham atau putus asa jika menghadapi situasi sulit.

Makna Spiritual dan Tradisi Pegat Uwakan

Buda Kliwon Pahang bukan hanya tentang watak kelahiran, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Menurut Lontar Sundarigama, hari ini adalah waktu untuk memuja Sang Hyang Ayu atau Sang Hyang Nirmala Jati, dengan tujuan memohon keselamatan bagi Tri Mandala—diri sendiri, keluarga, dan negara. Upacara ini dilakukan dengan persembahan sederhana seperti canang sari, wangi-wangian, dan kembang payas, yang diletakkan di tempat tidur dan sanggah.

BACA JUGA:  Ramalan Zodiak Aquarius Hari Ini, 30 Mei 2025: Inovasi dan Kejutan Menanti!

Hari ini juga menandai Pegat Uwakan, yang secara harfiah berarti “putus” atau “berakhir.” Istilah ini merujuk pada penutupan rangkaian Hari Raya Galungan, yang dimulai dari Tumpek Wariga hingga Buda Kliwon Pahang, berlangsung selama 42 hari. Selama periode ini, umat Hindu Bali menjalani Uncal Balung, yaitu waktu untuk menahan diri dari aktivitas besar seperti pernikahan atau upacara manusa yadnya, kecuali untuk ritual mendadak seperti kematian.

Menurut Ni Ketut Oka Sutriani, penyuluh agama Hindu dari Kementerian Agama Kota Denpasar, Buda Kliwon Pahang adalah momen untuk mengakhiri tapa brata dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan membawa nilai-nilai dharma yang telah dipelajari selama Galungan. “Putus bukan berarti berhenti menerapkan dharma, tetapi justru mengimplementasikannya dalam kehidupan,” ujarnya.

Relevansi dalam Kehidupan Modern

Meski berakar pada tradisi kuno, pemahaman tentang kelahiran Buda Kliwon Wuku Pahang tetap relevan di era modern. Bagi masyarakat Bali, otonan adalah kesempatan untuk merenungkan identitas dan memperkuat hubungan dengan leluhur serta Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Bagi mereka yang lahir pada hari ini, mengetahui watak kelahiran dapat menjadi panduan untuk memahami kekuatan dan kelemahan diri, sekaligus motivasi untuk terus berkembang.

Bagi wisatawan atau penggemar budaya Bali, memahami makna Buda Kliwon Pahang juga menawarkan perspektif baru tentang kekayaan tradisi pulau ini. Ritual seperti mencabut penjor dan menanam abu sisa pembakaran adalah simbol keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan—nilai yang tetap relevan di tengah hiruk-pikuk dunia modern.

Penutup: Menghargai Warisan dan Diri Sendiri

Kelahiran Buda Kliwon Wuku Pahang membawa pesona karakter yang cerdas, berwibawa, dan penuh kepekaan, namun juga mengingatkan kita untuk tetap rendah hati dalam menghadapi sifat-sifat yang kurang sempurna. Melalui tradisi Pegat Uwakan, hari ini mengajarkan tentang keseimbangan antara spiritualitas dan kehidupan sehari-hari, antara menahan diri dan kembali beraktivitas dengan penuh makna.

BACA JUGA:  Tiba-tiba Mimpi Orang yang Sudah Meniggal, Rindukah?

Jadi, jika kamu lahir pada Buda Kliwon Wuku Pahang, rayakan otonanmu dengan penuh syukur. Dan jika kamu hanya penasaran dengan budaya Bali, semoga artikel ini membuka pintu untuk lebih mengenal kekayaan tradisi Pulau Dewata. Yuk, terus eksplorasi dan hargai setiap momen yang membentuk identitas kita! ***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: