12/09/2025

Mengenal Watak Kelahiran Saniscara Paing Wuku Klawu: Karakter dari Kalender Bali yang Menarik

ramalan senin kliwon

ilustrasi bayi/bongbabyhousevn/balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM –  Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa seseorang memiliki kepribadian yang unik? Di Bali, jawabannya sering kali tersembunyi dalam kalender tradisional yang kaya akan filosofi.

Kalender Bali, atau yang dikenal sebagai Pawukon, bukan hanya alat untuk menghitung hari, tapi juga panduan astrologi yang mengungkap watak kelahiran seseorang. Salah satu kombinasi menarik adalah kelahiran pada Saniscara Paing Wuku Klawu—hari Sabtu dalam siklus Paing dan Wuku Klawu.

Bagi masyarakat Bali, hari lahir ini dipercaya membentuk karakter yang penuh dinamika, campuran antara kebaikan hati dan tantangan pribadi. Mari kita telusuri lebih dalam, berdasarkan sumber-sumber terpercaya dari budaya Bali, bagaimana watak ini memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Memahami Dasar Kalender Bali dan Astrologi Kelahiran

Kalender Bali menggabungkan beberapa siklus waktu, seperti Saptawara (tujuh hari), Pancawara (lima hari), dan Wuku (siklus 30 minggu). Saniscara adalah nama Bali untuk hari Sabtu, Paing adalah salah satu dari lima hari Pancawara, sementara Wuku Klawu (kadang dieja Kelawu atau Kulawu) adalah wuku ke-14 dalam siklus Pawukon. Menurut astrologi Bali, hari kelahiran ini menentukan “watak” atau karakter dasar seseorang, yang bisa menjadi pedoman untuk otonan (upacara kelahiran) atau bahkan memilih hari baik (dewasa ayu).

Bayangkan saja, dalam kepercayaan ini, setiap orang lahir dengan “neptu” atau nilai numerik dari hari tersebut. Untuk Saniscara Paing, neptu totalnya mencapai 18 (Saniscara bernilai 9, Paing juga 9), yang jika dikalikan dengan faktor tertentu bisa menunjukkan umur panjang hingga 108 tahun. Ya, Anda tidak salah baca—umur yang sangat panjang menurut perhitungan wariga Bali! Tentu saja, ini bukan ramalan mutlak, tapi lebih seperti panduan spiritual untuk menjalani hidup dengan bijak.

Watak dari Pengaruh Wewaran: Saniscara Paing yang Dinamis

Mari mulai dari pengaruh wewaran, yaitu kombinasi Saptawara dan Pancawara. Orang yang lahir pada Saniscara Paing sering dikaitkan dengan Lintang Panah, simbol yang melambangkan ketajaman dan arah tujuan. Mereka dikenal giat bekerja di berbagai bidang, selalu penuh semangat menghadapi tantangan. Bayangkan seseorang yang tak kenal lelah, seperti panah yang melesat maju meski ada angin kencang. Mereka senang membantu orang lain, bersifat sosial, dan mudah bergaul dalam masyarakat.

Namun, seperti dua sisi mata uang, ada sifat yang perlu diwaspadai. Prilaku mereka kadang agak sombong dan suka disanjung, yang bisa membuat interaksi sosial jadi rumit jika tidak dikelola dengan baik.

Hidup mereka sering diwarnai suka duka silih berganti, tapi justru itulah yang membuat mereka tangguh. Dari sisi positif, pikiran mereka baik dan jernih, rajin bekerja, banyak bicara tapi sopan santun, serta berhati-hati dalam bertindak.

Meski begitu, mereka sering melamun atau bengong-bengong, mungkin karena pikiran yang selalu aktif memikirkan banyak hal. Serius dalam tugas dan tanggung jawab, mereka juga bijaksana dan punya naluri pelindung terhadap orang terdekat.

Karakter dari Wuku Klawu: Jujur dan Penuh Humor

Sekarang, beralih ke pengaruh Wuku Klawu, yang diasosiasikan dengan Dewa Sadana—dewa kekayaan dan kebijaksanaan. Watak kelahiran di wuku ini cenderung jujur, penuh welas asih (kasih sayang), dan suka menolong sesama. Mereka pandai bergaul, sifatnya terbuka, berwibawa, dan rejeki mereka lancar mengalir. Tambahan lagi, mereka suka humor, yang membuatnya mudah disukai di lingkungan sosial.

Dalam astrologi Bali, Wuku Klawu juga membawa pesan tentang keseimbangan. Meski punya banyak kelebihan, mereka disarankan untuk menghindari hari-hari tertentu untuk kegiatan penting, seperti Carik Walangati yang tidak baik untuk pernikahan atau membangun rumah. Ini mengingatkan kita bahwa kalender Bali bukan hanya tentang watak pribadi, tapi juga harmoni dengan alam dan waktu.

Bagaimana Watak Ini Memengaruhi Kehidupan Sehari-Hari?

Bayangkan seseorang dengan watak kelahiran Saniscara Paing Wuku Klawu dalam kehidupan modern. Mereka mungkin jadi pemimpin komunitas yang karismatik, selalu siap membantu tapi kadang perlu belajar rendah hati.

Dalam karier, kegigihan mereka bisa membawa kesuksesan, apalagi dengan rejeki yang lancar. Namun, sifat melamun bisa jadi tantangan, membuat mereka perlu fokus lebih pada meditasi atau olahraga untuk menjaga keseimbangan.

Tentu, ini semua berdasarkan kepercayaan tradisional Bali, yang bisa menjadi inspirasi tanpa harus dianggap sebagai takdir tetap. Banyak orang Bali menggunakan pengetahuan ini untuk introspeksi diri, seperti saat merayakan otonan setiap 210 hari.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!