DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Begini ternyata ramalan kelahiran wuku Medangsia, Sukra Pon sebagaimana dirangkum dari beragam sumber. Di tengah gemerlap budaya Bali yang kaya akan tradisi, ada satu warisan leluhur yang masih terus hidup dan relevan hingga kini: kalender Bali.
Bagi masyarakat Bali, kelahiran seseorang bukan sekadar tanggal di kalender Gregorian, melainkan sebuah perpaduan magis antara Sapta Wara (tujuh hari), Panca Wara (lima hari pasaran), dan wuku (siklus 30 minggu). Salah satu kombinasi yang menarik untuk diulik adalah kelahiran pada Sukra Pon Wuku Medangsia, sebuah weton yang menyimpan pesona dan tantangan tersendiri. Apa saja karakteristiknya? Mari kita jelajahi bersama dengan santai, tapi tetap berpijak pada sumber terpercaya.
Apa Itu Sukra Pon Wuku Medangsia?
Dalam kalender Bali, Sukra merujuk pada hari Jumat (Sapta Wara), sedangkan Pon adalah salah satu pasaran dalam Panca Wara. Sementara itu, Medangsia adalah salah satu dari 30 wuku, yang masing-masing memiliki dewa pelindung dan karakteristik unik. Kombinasi ini menentukan otonan, yaitu peringatan ulang tahun menurut tradisi Bali, yang dirayakan setiap 210 hari (siklus satu wuku). Menurut laman kalenderbali.org, kelahiran Sukra Pon Medangsia dipengaruhi oleh Dewa Brahma sebagai dewa pelindung wuku Medangsia, yang memberikan karakter kuat, tegas, dan penuh semangat.
Bayangkan sebuah pribadi yang lahir dengan energi api dari Dewa Brahma, namun diimbangi dengan kepekaan dan kelembutan khas Lintang Perahu Pegat. Penasaran seperti apa wataknya? Yuk, kita bongkar satu per satu!
Watak Positif: Pendiam, Berwibawa, dan Penuh Empati
Orang yang lahir pada Sukra Pon Medangsia sering digambarkan sebagai pribadi yang pendiam namun penuh wibawa. Menurut artikel dari detik.com, mereka memiliki cara bicara yang “berharga”, artinya setiap kata yang keluar dari mulut mereka cenderung bijaksana dan bermakna. Ini bukan tipe orang yang suka berbicara panjang lebar tanpa tujuan, melainkan seseorang yang memilih kata-katanya dengan hati-hati.
Selain itu, kelembutan hati adalah salah satu keunggulan mereka. Mereka dikenal jujur, baik budi, dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Tak heran, mereka sering menjadi tempat curhat teman atau bahkan orang asing, karena mereka pandai mendengar dan menunjukkan empati. Dalam pergaulan, mereka juga punya bakat alami untuk berdagang atau menjalin relasi, berkat kemampuan mereka bergaul dengan berbagai kalangan. Menurut kalenderbali.org, mereka yang lahir di weton ini sering kali memiliki pikiran jernih dan senang mempelajari ilmu kerohanian, sehingga tak jarang mereka menjadi penutup diskusi yang bijak dalam sebuah forum.
Cerita menariknya, seorang teman yang lahir di weton ini pernah bercerita bahwa dia sering diminta saran oleh koleganya, meski dia sendiri merasa tak begitu pandai bicara. “Mungkin karena saya lebih suka dengar dulu,” katanya sambil tersenyum. Ini adalah cerminan dari watak Sukra Pon Medangsia yang lemah lembut namun berpengaruh.
Tantangan: Hati yang Goncang dan Kecenderungan Pamer
Namun, tak ada manusia yang sempurna, bukan? Di balik pesona mereka, orang dengan weton Sukra Pon Medangsia juga punya sisi yang perlu diwaspadai. Menurut detik.com, mereka cenderung memiliki hati yang goncang, alias mudah terombang-ambing oleh situasi atau emosi. Pikiran mereka bisa goyah, terutama saat dihadapkan pada keputusan besar, dan mereka sering merasa gelisah atau sedih tanpa sebab yang jelas. Ini seperti perahu yang terombang-ambing di tengah lautan, sesuai dengan pengaruh Lintang Perahu Pegat yang mewarnai weton ini.
Selain itu, ada kecenderungan untuk suka pamer atau ingin dipuji. Entah itu memamerkan kekayaan, kepintaran, atau prestasi, mereka kadang-kadang terjebak dalam keinginan untuk mendapat pengakuan. “Saya pernah beli gadget baru dan tanpa sadar pamer ke temen-temen, padahal niatnya cuma sharing,” ujar seorang kenalan yang lahir di weton ini. Ini adalah sifat yang, jika tidak dikelola, bisa membuat mereka terlihat kurang rendah hati.
Satu lagi tantangan adalah kecenderungan untuk mudah putus asa atau kehilangan semangat saat menghadapi rintangan. Menurut kalenderbali.org, kehidupan mereka juga bisa terasa “kurang mencukupi”, baik dari segi finansial maupun emosional, yang membuat mereka perlu ekstra usaha untuk tetap stabil.
Pekerjaan yang Cocok untuk Sukra Pon Medangsia
Lalu, bagaimana dengan karier? Menurut ramalan dalam kalenderbali.org, pekerjaan yang paling cocok untuk weton ini adalah yang berkaitan dengan pertanian atau bercocok tanam.