Menjaga Kesucian Nyepi 2025: Dinas Pariwisata Bali Larang Promo Hotel Berlebihan
Menjaga Kesucian Nyepi 2025: Dinas Pariwisata Bali Larang Promo Hotel Berlebihan/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Bali bersiap menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025. Momen ini tak hanya menjadi waktu perenungan bagi umat Hindu, tetapi juga panggung nyata toleransi antar-umat beragama di Pulau Dewata. Bertepatan dengan ibadah umat lain, Nyepi tahun ini menuntut kerjasama dan komunikasi yang erat demi menjaga harmoni sosial.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menegaskan pentingnya menjaga esensi Nyepi sebagai hari suci yang penuh keheningan. Dalam rapat di Gedung DPRD Bali pada 24 Februari 2025, ia menyerukan koordinasi lintas pihak untuk memastikan pelaksanaan Catur Brata Penyepian—empat pantangan utama Nyepi—berjalan tertib dan khidmat.
[irp]
Pariwisata Dukung Nyepi yang Sakral
Tjok Bagus menekankan peran krusial sektor pariwisata dalam mendukung Nyepi. Ia mengimbau pelaku industri, khususnya hotel dan penginapan, untuk mengedukasi wisatawan tentang aturan ketat selama Nyepi. “Wisatawan perlu tahu bahwa aktivitas di luar hotel dilarang, dan penggunaan lampu malam harus seminimal mungkin. Hanya fasilitas tertentu yang boleh beroperasi secara terbatas,” ujarnya. Langkah ini, katanya, untuk memastikan Nyepi tetap sakral tanpa mengganggu kenyamanan tamu.
Larangan Promo yang Mengaburkan Makna
Lebih jauh, Tjok Bagus mengingatkan agar Nyepi tidak dieksploitasi sebagai ajang promosi wisata yang melenceng dari nilai spiritualnya. “Kalau ada paket wisata Nyepi, kemaslah dengan bijak. Jangan sampai esensi kesucian hilang hanya demi menarik tamu,” tegasnya. Pesan ini jadi sorotan, mengingat Bali dikenal sebagai destinasi wisata dunia yang kerap menggoda pelaku usaha untuk memanfaatkan momen apa pun, termasuk hari suci.
[irp]
Nyepi: Daya Tarik Unik Bali
Nyepi memang selalu punya magnet tersendiri. Bagi umat Hindu, ini adalah waktu introspeksi dan kedamaian. Bagi wisatawan, suasana hening Pulau Dewata jadi pengalaman langka yang sulit ditemui di tempat lain. “Dengan koordinasi yang apik, Nyepi 2025 bisa berjalan khusyuk sekaligus nyaman untuk semua,” harap Tjok Bagus.
Momen Nyepi kali ini bukan hanya soal tradisi, tetapi juga bukti bahwa Bali mampu memadukan spiritualitas dan pariwisata secara harmonis. Dengan aturan yang jelas dan kesadaran bersama, Pulau Dewata siap menjaga kesucian Nyepi sembari tetap ramah bagi setiap pengunjung.
***