Denpasar, Balikonten.com – Guna meraih sukses pada Pilpres 2024 mendatang, Ketua Airlangga Hartarti mengajak para kader Golkar khusus di Bali, meningkatkan penggalangan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Untuk Bali sendiri, dia memprediksi biaya produksi KTA membutuhkan Rp6 Miliar. Guna mempercepat produksi, dia tak mempersoalkan bila KTA diproduksi berupa digital, sembari disusul produksi fisik.
Itu ia katakan dalam pelantikan Pengurus DPD Golkar Provinsi Bali, Kamis (16/12) petang.
Dalam kegiatan yang digelar di Wantilan Kantor DPD Golkar Bali, Denpasar itu, Airlangga menyebut produksi KTA di Bali relatif tinggi dibanding daerah lain, namun capaiannya belum optimal.
“KTA akan buat dua jalur, KTA fisik, sedang dipikirkan relawan berbasis digital. Jadi tidak berat,” ujarnya dari podium. Memperbanyak anggota dan relawan menurutnya memang tantangan memenangkan Pilpres 2024.
Di Bali sendiri, dia menghitung bahwa butuh dana sekitar Rp6 Miliar untuk memproduksi KTA sesuai target di Bali. Nilai tersebut ia yakini bisa dipenuhi oleh kader di bawah, terlebih Bali memiliki DPR RI Komisi VI yakni Gde Sumarjaya Linggih yang juga fungsionaris DPP.
“Tantangannya kta tarhet 6 miliar semua. Penilu kita harus punya fungsionaris yang berjuang. Kita berjuang untuk kemenangan. Siap mengongkosi kader kita,” ujarnya disambut senyum-senyum oleh hadirin.
Dia memberi contoh. Produk pemerintah yakni Kartu Pra Kerja telah dimiliki 75 penduduk dalam waktu yang tidak lama. Airlangga mengingatkan kepada kader, bahwa sekarang era digital. Urusnan KTA menurutnya bisa berupa digital, sehingga makin terjangkau tidak mahal.
“Relawan sudah kita siapkan, skan ktp, bisa jalan. Ini yang harus betul-betul kita jalankan, dengan digitalidasi semua jadi mudah. Jadi tifak ada hambatan di era digital,” ujarnya.
Sementara Ketua DPD Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry menyebut KTA di Bali telah tersebar sebanyak 61 ribu dan akan bertambah lagi.
Terkait perluasan keanggotaan, Sugawa menyebut Golkar bukan saja mencari kuantitas, namun juga kualitas anggota yang militan. Untuk mengetahui keabsahan KTA, pihaknya juga akan melakukan audit keanggotaan. (red)