DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bali terus menunjukkan perkembangan positif sejak resmi terbentuk pada Februari 2024.
Ketua JMSI Bali, Nyoman Ady Irawan, menyampaikan bahwa organisasi ini telah melantik kepengurusan pada 30 April 2024 dan kini memiliki 13 media sebagai anggota.
Dari 13 media anggota, lima di antaranya sudah mengantongi status verifikasi dari Dewan Pers.
“Ini menunjukkan bahwa kami serius mendorong anggota untuk memenuhi standar profesionalisme yang ditetapkan,” ujar Ady diwawancarai saat menerima kunjungan JMSI Kaltim di Kantor JMSI Bali, Jumat, 10 Januari 2025.
Ia menegaskan verifikasi Dewan Pers menjadi salah satu program utama JMSI Bali. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa media di bawah naungan organisasi dapat beroperasi dengan standar kualitas yang tinggi, baik dalam konten maupun manajemen.
Dari sisi bisnis, Ady mengakui bahwa klien utama media anggota JMSI Bali masih didominasi oleh instansi pemerintah.
Program publikasi dan sosialisasi dari pemerintah menjadi penyokong utama struktur bisnis perusahaan media di Bali.
Menurutnya, Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk membina dan mendorong UMKM, termasuk media, melalui kerja sama publikasi.
Ini adalah bentuk nyata dukungan mereka terhadap pertumbuhan media lokal.
Meski demikian, JMSI Bali juga mulai menjajaki peluang kerja sama dengan pihak swasta.
Namun, Ady mengakui bahwa kerja sama dengan swasta cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan pemerintah.
“Pihak swasta lebih tricky untuk diajak bekerja sama. Tapi kami tetap berusaha membuka peluang,” ujarnya.
Meskipun baru berjalan kurang dari setahun, JMSI Bali berkomitmen untuk terus berkembang.
Ady berharap, dengan dukungan berbagai pihak, JMSI Bali dapat memperkuat perannya sebagai organisasi yang tidak hanya menjadi wadah bagi media, tetapi juga mampu menciptakan ekosistem pers yang sehat dan profesional. ***