Pantangan Saat Anggara Kasih Julungwangi, Pemujaan Kepada Sang Hyang Ludra
ilustrasi gambar umat Hindu tengah menghaturkan banten di sebuah pura/ Sue/ Flicker/ Balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Inilah pantangan saat Anggara kasih Julungwangi yang tidak boleh dilaksanakan.
Namun sebelum itu, mari kita simak terlebih dahulu apa sebenarnya Anggarakasih Julungwangi.
Selasa, 13 Februari 2024 adalah rainan Anggara kasih Julungwangi. Rainan Hindu ini terjadi setiap 6 bulan sekali.
[irp]
Rahinan ini juga masih menjadi rangkaian dari Galungan dan Kuningan.
Pertemuan antara Panca wara Kliwon, Wuku Julungwangi dan Saptawara Anggara disebut dengan Anggara kasih Julungwangi.
Bagi sebagian umat Hindu di Bali ada juga yang melaksanakan pujawali atau odalan di pura atau sanggah pamerajann ketika rahinan ini tiba.
[irp]
Lontar Sundarigama juga menyebutkan tentang Anggara kasih Julungwangi sebagai berikut:
Isi Lontar:
Nahanta waneh, rengen denta, Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira. Sadekala samana yogia wang amugpug angelakat sealaning sarira, wigenaning awak, dena ayoga wang apan ika yoganira, Betara Ludra, merelina alaning jagat teraya, pakertinia aturakna wangi-wangi, puspa wangi, asep astanggi muang tirta gocara.
Terjemahan Lontar:
Yang menjadi perhatian adalah ketika Anggara bertemu dengan Kliwon. Pertemuan ini disebut sebagai Anggara Kasih.
Anggarakasih adalah hari untuk mewujudkan cinta kasih terhadap dirinya.
[irp]
Anggara kasih sekaligus menjadi hari yang tepat untuk menunjukkan rasa kasih sayang kepada semua makhluk.
Ketika rainan Anggara kasih datang menjadi waktu yang tepat untuk membersihkan diri dari segala kecemaran.
Lakukan renungan suci untuk membersihkan diri terutama pikiran.
[irp]
Saat Anggara kasih, Sang Hyang Ludra tengah melakukan yoga untuk memleburkan kecemaran dunia.
Sedangkan untuk sarana yang digunakan saat Anggara kasih Julungwangi berupa canang wangi-wangi.
Ala Ayuning Dewasa (Pantangan) 13 Februari 2024 Anggara kasih Julungwangi
Amerta Danta. Baik untuk melakukan tapa, brata, yoga, semadi, penyucian diri, segala pekerjaan. (Alahing dewasa 2).
Bojog Munggah. Tidak baik untuk menanam padi, jagung. (Alahing dewasa 4).
Geni Rawana. Baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam. (Alahing dewasa 2).
Gni Rawana Rangkep. Baik untuk segala pekerjaan yang mempergunakan api. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah. (Alahing dewasa 2).
[irp]
Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
Kala Wisesa. Baik untuk menebang kayu bahan bangunan, memulau suatu kegiatan, mengangkat/melantik petugas. (Alahing dewasa 4).
Panca Prawani. Tidak baik dipakai dewasa ayu. (Alahing dewasa 2).
[irp]
Purwanin Dina. Tidak baik sebagai dewasa ayu (Alahing dewasa 4).
Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Patining Amerta, Pratiti: Awidya
***
