JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Pada Senin, 7 April 2025, pasar saham Amerika Serikat mengalami penurunan tajam untuk hari ketiga berturut-turut, dipicu oleh kekhawatiran atas kebijakan tarif agresif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.Indeks S&P 500 anjlok 3,3%, mendekati wilayah pasar bearish, sementara Nasdaq Composite turun 4%, dan Dow Jones Industrial Average kehilangan hampir 1.100 poin. Penurunan ini mencerminkan ketidakpastian investor terhadap dampak ekonomi dari perang dagang yang semakin intensif.
CEO BlackRock: Ekonomi AS Mungkin Sudah Resesi
Larry Fink, CEO BlackRock, mengungkapkan bahwa sebagian besar CEO yang dia ajak bicara percaya bahwa ekonomi AS mungkin sudah memasuki resesi. Survei CNBC menunjukkan 69% eksekutif puncak memprediksi resesi akan segera terjadi, dengan lebih dari separuhnya memperkirakan akan dimulai tahun ini. Fink memperingatkan bahwa pasar bisa jatuh hingga 20% lagi, meskipun tetap optimis untuk jangka panjang.
Ancaman Tarif Tambahan pada China
Presiden Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 50% pada China jika negara tersebut tidak membatalkan kenaikan tarif 34% yang baru-baru ini diterapkan. Langkah ini menambah ketegangan dalam perang dagang yang sudah memanas, dengan pasar global bereaksi negatif terhadap potensi eskalasi lebih lanjut.
Kritik dari Pemimpin Demokrat
Pemimpin Demokrat, termasuk Chuck Schumer dan Hakeem Jeffries, mengkritik kebijakan tarif Trump, menyebutnya sebagai pajak tersembunyi bagi rakyat Amerika dan memperingatkan potensi resesi yang akan datang. Mereka menekankan bahwa kebijakan ini dapat merugikan ekonomi domestik dan hubungan internasional AS.
Respons Internasional dan Dampak Global
Kebijakan tarif Trump memicu reaksi keras dari komunitas internasional. Uni Eropa dan Kanada mengambil langkah-langkah untuk menanggapi tarif tersebut, sementara Jepang dan Meksiko mencari dialog diplomatik. China membalas dengan tarif 34% pada semua impor AS, memperburuk ketegangan perdagangan dan meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.
Kesimpulan
Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump telah menimbulkan gejolak signifikan di pasar saham dan meningkatkan kekhawatiran akan resesi ekonomi. Dengan respons negatif dari pasar domestik dan internasional, serta kritik dari berbagai pemimpin politik dan bisnis, masa depan ekonomi AS tampak semakin tidak pasti di tengah eskalasi perang dagang ini.
***