Denpasar, Balikonten.com – Sebanyak 50 UMKM asal Kintamani, Bangli mengikuti program pelatihan Sahabat UMKM di Kintamani, yang digelar PT Pegadaian pada Sabtu (3/12).
Untuk kegiatan ini, PT Pegadaian bersama KUMPUL.ID berkolaborasi untuk menggerakkan ekosistem entrepreneurs Indonesia.
Dibuka oleh Vice President Pegadaian Area Denpasar II Rina Agustini serta Kepala Desa Buahan I Wayan Suardi, program Sahabat UMKM Pegadaian mengundang seluruh peserta untuk mengikuti enam materi pelatihan bersama para mentor, yaitu: a) Pembukuan dan Manajemen Keuangan oleh Irene Setiawati (Owner Maharani Craft), b) Dasar-dasar Digital Marketing oleh Dwi Setijo Widodo (Founder DSW Jewellery Bali), c) Gadai Peduli oleh Eko Sulistyo Nurwibowo (Operational Support Gadai), d) Optimalisasi Pembayaran Digital oleh Rahmi Fajar Harini (Co-Founder Eco Tourism Bali), e) Kredit Usaha Rakyat Syariah oleh Nyoman Ari Purnaya (Operational Support Non Gadai), dan f) Sumber Daya & Pembiayaan oleh AA. SG. Ratih Amalia (Board, Coach, dan Founder Bali Jegeg Design) untuk mendukung pengembangan usaha para mitra UMKM.
“Pelatihan ini untuk menciptakan kesempatan yang lebih besar dalam mengembangkan usaha mereka melalui strategi digital dan kerja sama jaringan bisnis yang saling terhubung,” jelas Rina Agustini.
Senada dengan Rina, Wayan Suardi juga menyampaikan bahwa program pelatihan ini memiliki manfaat yang positif bagi para pelaku UMKM, untuk dapat berkembang dan berdaya saing, sehingga kedepan para pelaku UMKM dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Ini adalah kesempatan yang baik bagi para pelaku usaha khususnya di wilayah Kintamani dan sekitarnya, untuk dapat kembali membangkitkan usahanya dari masa sulit akibat Pandemi. Semoga, dengan adanya pelatihan ini, semangat para pelaku UMKM kembali bergelora sehingga dapat menjadi motor penggerak ekonomi Bali khususnya,” ujar Wayan.
Program Pelatihan Sahabat UMKM, akan berlanjut dengan sesi monitoring & tracking, yang akan dilakukan pada 8 Desember 2022 dan 12 Januari 2023. Selain itu pelatihan di Kintamani ini menjadi pilot project dari rencana untuk melanjutkan rangkaian kegiatan program serupa ke 12 Kabupaten di seluruh Indonesia. (red)