Ramalan Kelahiran Buda Kliwon Ugu: Watak, Karir dan Kesehatannya
ilustrasi bayi kembar/ pixel/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Beginilah ramalan kelahiran Buda Kliwon Ugu. Tentunya setiap manusia yang terlahir ke dunia ini memiliki keunikan dan pembawaannya tersendiri. Patut disyukuri dan selalu berusaha yang terbaik untuk sesama dan juga sekitar.
Buda Kliwon Ugu, sebuah momen yang tidak hanya menandai hari suci, tetapi juga membawa watak dan makna spiritual mendalam bagi mereka yang lahir pada hari ini. Yuk, kita bahas kelahiran yang juga bertepatan dengan rahinan penyucian Sang Hyang Ayu ini.
Apa Itu Buda Kliwon Ugu?
Dalam sistem penanggalan Bali, Buda Kliwon Ugu adalah hari spesial yang terjadi setiap 210 hari sekali, atau sekitar enam bulan, berdasarkan pertemuan tiga elemen: Saptawara (Buda atau Rabu), Pancawara (Kliwon), dan Wuku Ugu.
Hari ini bukan sekadar penanda waktu, melainkan juga memiliki nilai spiritual yang dalam, sebagaimana dijelaskan dalam Lontar Sundarigama. Hari ini dianggap sebagai waktu untuk memuja Sang Hyang Ayu atau Sang Hyang Nirmala Jati, manifestasi kekuatan Sang Hyang Siwa yang menganugerahkan rezeki dan keselamatan.
Bagi masyarakat Hindu Bali, Buda Kliwon Ugu juga menandai otonan, yaitu upacara kelahiran yang dirayakan setiap enam bulan berdasarkan hari kelahiran seseorang. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri, menebus kesalahan masa lalu, dan memohon kehidupan yang lebih harmonis. Namun, lebih dari sekadar ritual, kelahiran pada hari ini diyakini membentuk karakter unik yang memengaruhi kepribadian dan perjalanan hidup seseorang.
Watak Kelahiran Buda Kliwon Ugu
Menurut sumber terpercaya seperti kalenderbali.info dan kalenderbali.org, orang yang lahir pada Buda Kliwon Ugu memiliki watak yang menarik dan beragam. Berikut adalah beberapa karakter positif yang sering diasosiasikan dengan kelahiran ini:
Cerdas dan Berwawasan Luas: Mereka yang lahir pada hari ini dikenal memiliki kecerdasan yang menonjol dan pengetahuan yang luas. Mereka suka berbagi pencerahan dan sering kali menjadi sumber inspirasi bagi orang di sekitarnya.
Sopan Santun dan Ramah: Tutur kata mereka halus, sopan, dan penuh empati, membuat orang lain merasa nyaman. Nasihat yang mereka berikan sering kali terdengar manis dan bijaksana, mencerminkan budi pekerti yang terang dan berwibawa.
-
Kreatif dan Pandai Mengarang: Jiwa kreatif mereka membuat mereka mahir menyusun kata-kata, baik dalam tulisan maupun lisan. Tak heran, banyak di antara mereka yang cocok menjadi penulis, orator, atau pengajar.
Harmonis dalam Hubungan: Mereka cenderung rukun dalam kehidupan rumah tangga, menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun dan kelembutan.
Namun, seperti manusia pada umumnya, mereka juga memiliki sisi yang perlu diperhatikan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang dengan kelahiran ini cenderung mudah tersinggung atau “tipis telinga” dan bisa lekas marah. Mereka juga kadang-kadang merasa galau atau emosinya mudah terombang-ambing, terutama saat menghadapi kritik atau kata-kata kasar. Untungnya, kemarahan mereka biasanya cepat reda, menunjukkan sifat pemaaf yang kuat.
Pengaruh Lintang Tiwa-tiwa dalam wewaran juga menambah pesona kepribadian mereka. Lintang ini melambangkan kelembutan dan daya tarik, tetapi juga menunjukkan kecenderungan untuk mudah salah paham atau putus asa dalam situasi sulit. Meski begitu, sifat ambisius dan cita-cita luhur membuat mereka selalu berusaha untuk maju, meskipun terkadang kurang pandai bergaul dan cenderung menyendiri.
Makna Spiritual Buda Kliwon Ugu
Selain soal watak mereka memiliki makna spiritual yang kaya. Menurut Lontar Sundarigama, hari ini adalah waktu untuk pemujaan Sang Hyang Ayu, yang bertujuan memohon keselamatan bagi Tri Mandala—diri sendiri, keluarga, dan negara. Umat Hindu Bali biasanya menghaturkan sesajen seperti canang yasa, wangi-wangian, dan kembang payas di tempat tidur dan sanggah sebagai bentuk persembahan.
Hari ini juga dianggap sebagai momen untuk menyucikan diri dan lingkungan, serta mempererat hubungan spiritual dengan Tuhan, alam, dan sesama. Dalam keyakinan Hindu Bali, Buda Kliwon Ugu adalah waktu yang tepat untuk memohon perlindungan dari pengaruh buruk dan menjaga keharmonisan hidup. Beberapa tempat di Bali bahkan menjadikan hari ini sebagai waktu untuk piodalan di Palinggih Tugu Karang, yang diyakini sebagai penjaga niskala bagi pekarangan rumah.
Tradisi dan Upacara Otonan
Bagi mereka yang lahir pada Buda Kliwon Ugu, hari ini adalah otonan, perayaan ulang tahun menurut kalender Bali yang diadakan setiap 210 hari. Upacara otonan bertujuan untuk menyucikan diri dari dosa-dosa masa lalu dan memohon kehidupan yang lebih baik. Biasanya, upacara ini melibatkan persembahan sederhana seperti canang dan doa di sanggah keluarga, dengan fokus pada penerapan Tri Kaya Parisudha—pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik.
Tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan spiritual, tetapi juga mengingatkan bahwa kehidupan harus dijalani dengan harmoni, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain dan alam semesta. Seperti yang diungkapkan oleh Ni Ketut Oka Sutriani, penyuluh agama Hindu dari Kementerian Agama Kota Denpasar, “Putus bukan berarti berhenti menerapkan dharma, tetapi justru mengimplementasikannya dalam kehidupan”.
Mengapa Buda Kliwon Ugu Relevan Hingga Kini?
Meski berakar pada tradisi kuno, pemahaman tentang kelahiran Buda Kliwon Ugu tetap relevan di era modern. Watak cerdas, sopan, dan kreatif yang melekat pada kelahiran ini menjadikannya inspirasi bagi banyak orang untuk mengembangkan potensi diri. Di sisi lain, kesadaran akan kelemahan seperti mudah tersinggung atau galau dapat membantu seseorang untuk lebih bijak dalam mengelola emosi.
Secara spiritual, Buda Kliwon Ugu mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara diri, keluarga, dan lingkungan. Dalam dunia yang serba cepat, nilai-nilai seperti sopan santun, empati, dan harmoni yang ditekankan dalam tradisi ini menjadi pengingat untuk tetap terhubung dengan akar budaya dan spiritualitas.
Penutup
Kelahiran Buda Kliwon Ugu adalah perpaduan antara watak yang memesona dan makna spiritual yang mendalam. Dengan kecerdasan, kelembutan, dan jiwa kreatif, mereka yang lahir pada hari ini memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang inspiratif. Namun, seperti halnya kita semua, mereka juga diingatkan untuk terus belajar mengelola emosi dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
Bagi masyarakat Bali, Buda Kliwon Ugu bukan hanya hari kelahiran, tetapi juga momen untuk merenung, bersyukur, dan memperkuat hubungan dengan Tuhan, alam, dan sesama.
***