18/11/2025

Ramalan Kelahiran Redite Umanis Wuku Ukir: Rezeki Lancar dan Orangnya Cerdas

begini ramalan jumat paing

ilustrasi bayi lahir pada Jumat Paing/ Balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM –  Bayangkan lahir di pagi yang cerah, di mana angin Bali membawa bisik-bisik dewa. Hari ini, 21 September 2025, jatuh pada Redite Umanis Wuku Ukir—kombinasi weton yang langka dalam kalender Pawukon Bali.

Bagi masyarakat Hindu Bali, ramalan kelahiran seperti ini bukan sekadar ramalan, tapi peta jiwa yang membimbing langkah hidup. Siapa bilang astrologi Bali hanya mitos? Ini adalah warisan leluhur yang masih hidup, membantu kita pahami diri sendiri lebih dalam.

Dalam tradisi Bali, weton Redite Umanis lahir dari pertemuan Sapta Wara (Redite atau Minggu) dan Panca Wara (Umanis), dengan neptu total 10—kalau dikali enam, umur wariga mencapai 60 tahun. Ditambah Wuku Ukir yang dipimpin Dewa Mahayeki, simbol ukiran halus seperti seni Bali, wataknya pun terukir indah tapi kompleks. Mari kita gali lebih dalam, berdasarkan lontar kuno dan pengetahuan primbon.

Watak Positif: Jiwa Lembut yang Penuh Cahaya

Orang lahir Redite Umanis Wuku Ukir biasanya tenang seperti ombak pantai Kuta yang pelan. Mereka enteng perasaan, cerdas, dan punya ketertarikan alami pada ilmu gaib—mungkin suka meditasi atau baca lontar di pura desa. Budinya lemah lembut, penyayang, dan dermawan; rela berkorban demi orang terdekat tanpa pamrih. Bayangkan teman yang selalu siap bantu, pandai merahasiakan rahasia, dan ahli sastra—bisa jadi penyair atau storyteller ulung di circle mereka.

Tak hanya itu, mereka senang kebersihan, bijaksana, dan seperti pendeta: setia pada keyakinan, rendah hati, dan pintar tarik simpati orang. Rezeki datang cukup, hidup tenteram, dicintai banyak orang. Cocok banget buat profesi kreatif seperti seniman ukir atau konselor spiritual.

Sisi Gelap: Tantangan yang Bikin Kuat

Tapi, tak ada watak sempurna tanpa ujian. Ramalan kelahiran Redite Umanis Wuku Ukir juga ungkap sisi sombong—suka dipuji, kadang mengejek atau berdebat panjang. Hati mereka bisa kaku, baik cuma di bibir, dan sering keliru pendapat karena ragu-ragu. Serakah muncul sesekali, suka campuri urusan orang, bahkan tebal telinga alias keras kepala. Pendirian goyah, gampang terpengaruh, dan kalau urusan penting, hasilnya kadang tak maksimal.

Ini bukan kutukan, tapi pelajaran: belajar tabah dan rendah hati bisa ubah kelemahan jadi kekuatan. Di Bali, orang seperti ini sering disarankan rutin yadnya untuk seimbangkan energi.

Peruntungan Sepanjang Umur: Nikmati Puncaknya

Peruntungan Redite Umanis Ukir berliku-liku, tapi penuh harapan. Masa kecil (0-6 tahun) rezeki tipis, remaja (7-12) ada penderitaan kecil—mungkin sakit atau tantangan belajar. Tapi, umur 13-18? Hidup mewah! Nikmati pesta dan petualangan, tapi jangan boros—sisakan buat masa depan.

Dewasa awal (19-30) hemat dulu, atur keuangan pintar. Lalu, 31-36 tahun: segalanya lancar, karir naik, hubungan harmonis. Hati-hati 37-48, ada kesakitan lagi—fokus kesehatan dan spiritual. Secara keseluruhan, umur panjang dengan akhir bahagia, asal patuh ritme alam Bali.

Astrologi Bali seperti weton Redite Umanis Wuku Ukir ajak kita renung: watak lahiran kita unik, tapi nasib di tangan usaha. Kalau kamu lahir hari ini, atau penasaran temanmu, coba hitung weton di kalender Bali. Siapa tahu, rahasia sukses tersembunyi di sana.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE