01/10/2025

Ramalan Kelahiran Soma Wage Wuku Kulantir: Rahasia Watak Kuat

Menggendong Bayi Perempuan dalam Mimpi: Pertanda Keberuntungan atau Pesan dari Alam Bawah Sadar?

ilustrasi menggendong bayi/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – “Lahir di Soma Wage Kulantir, ya? Itu weton yang penuh cerita,” pertanyaan seseorang sambil tersenyum misterius. Bagi banyak orang Jawa atau Bali, ramalan kelahiran seperti ini bukan sekadar takhayul, tapi cermin jiwa yang turun-temurun. Di era digital ini, di mana aplikasi kalender Bali dan situs primbon ramai dikunjungi, tradisi weton Jawa masih hidup, membimbing nasib dari karakter hingga pasangan hidup.

Apa sih sebenarnya ramalan kelahiran Soma Wage Wuku Kulantir? Ini adalah kombinasi unik dari kalender Jawa: hari Senin (Soma) bertemu pasaran Wage, jatuh di wuku Kulantir—siklus 30 minggu yang penuh filosofi. Menurut primbon Jawa, weton ini punya neptu 17, angka urip yang katanya membawa keseimbangan antara tantangan dan berkah. Bukan ramalan kaku yang menakut-nakuti, tapi panduan lembut untuk menavigasi hidup, seperti peta harta karun dari leluhur.

Menggali Watak: Simpatik Tapi Penuh Godaan

Mari kita telusuri lebih dalam. Orang yang lahir di Soma Wage Kulantir sering digambarkan sebagai sosok yang mudah bergaul, seperti air sungai yang mengalir deras tapi tak pernah kehilangan kedalaman. Dewa Lungsur, penjaga wuku Kulantir, memberi watak simpatik yang membuatnya punya banyak teman—bayangkan, pesta desa tak lengkap tanpa kehadirannya! Mereka sabar seperti pohon beringin yang menahan badai, tapi tegas dalam prinsip, tak mudah goyah meski omongan orang lain menggoda.

Tapi, seperti setiap cerita bagus, ada sisi gelapnya. Primbon.com mencatat pengaruh Asta Wara Kala: pikiran yang kadang serakah, suka melihat orang lain kesusahan. Atau Sanga Wara Jangur, yang melambangkan harimau—jahat dan ugal-ugalan jika emosi tak terkendali. Belum lagi Dasa Wara Dewa, yang bijaksana tapi boros, sering hadapi kesulitan finansial yang datang tiba-tiba. “Sering sedih karena kurang cerdas dalam mengelola,” begitu kata salah satu sumber kalender Bali. Tapi hei, ini bukan kutukan; justru undangan untuk belajar. Banyak yang lahir di weton ini jadi pemimpin desa atau pengusaha sukses, karena disiplin waktu mereka seperti jam matahari yang tak pernah telat.

Saya ingat kisah Mbok Siti, seorang petani dari Solo yang lahir Soma Wage Kulantir. “Dulu, saya boros beli benih tak berguna,” ceritanya suatu sore. “Tapi sekarang, sawah saya hijau subur. Ramalan itu bikin saya lebih hati-hati.” Cerita seperti ini menunjukkan, ramalan kelahiran bukan ramalan mati, tapi benih yang tumbuh dengan usaha.

Karier dan Rezeki: Tanah yang Subur, Tapi Butuh Hati-hati

Beralih ke dunia nyata, ramalan ini punya pesan khusus soal pekerjaan. Sapta Wara Soma menyarankan cocok di bidang bercocok tanam—agribisnis, pertanian organik, atau bahkan ekowisata desa. “Tidak jahat, setia, dikasihi orang,” tulis primbon Jawa, membuat mereka unggul di tim yang butuh kepercayaan. Tapi hati-hati dengan boros ala wuku Kulantir; rezeki datang deras seperti hujan musim kemarau, tapi bisa menguap cepat jika tak disimpan.

Dalam konteks modern, weton ini cocok untuk profesi kreatif seperti desainer atau konselor, di mana kemampuan bergaul jadi senjata utama. Ramalan bintang dari kalenderbali.org menambahkan: pengaruh Lintang Lembu membuat mereka pintar menyesuaikan diri, tajam dalam mengamati peluang. Bayangkan jadi startup founder yang bisa ‘baca’ pasar seperti membaca awan di langit Jawa—sukses, tapi jangan lupa nabung!

Jodoh dan Cinta: Harmoni dengan Neptu yang Pas

Ah, topik favorit: ramalan jodoh Soma Wage Kulantir. Dengan neptu 17, pasangan ideal punya urip yang melengkapi, seperti Redite Pon Tambir (19) atau Sukra Paing Ugu (22), menghasilkan harmoni tanpa konflik besar. “Bisa mengendalikan diri, tak berfoya-foya, tapi simpati pada penderitaan,” begitu deskripsi Lintang Lembu. Cinta mereka dalam, setia seperti wayang kulit yang tak pudar meski api nyala.

Tapi, seperti drama sinetron Jawa, ada tantangan: bicara agak keras yang bikin pasangan tersinggung, atau kecenderungan serakah yang uji kesabaran. Saran primbon? Pilih yang stabil, seperti zodiak Aries atau Sagitarius jika campur aduk dengan astrologi Barat. Kisah suksesnya? Banyak pasangan weton ini yang bahagia setelah otonan, upacara kelahiran Bali yang rayakan siklus hidup.

Mengapa Ramalan Ini Masih Relevan di Zaman Now?

Di tengah hiruk-pikuk gadget dan algoritma, ramalan kelahiran Soma Wage Wuku Kulantir mengingatkan kita pada akar budaya Jawa-Bali yang dalam. Ini bukan soal percaya buta, tapi refleksi diri—seperti meditasi pagi di sawah, membersihkan pikiran dari kekacauan. Sumber terpercaya seperti primbon.com dan kalenderbali.org menegaskan: weton ini ajak kita jadi lebih baik, atasi kesulitan dengan disiplin, dan rayakan simpati sebagai kekuatan.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!