KARANGASEM, BALIKONTEN.COM -Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak menghadiri prosesi pawintenan pemangku di Pura Silayukti, Karangasem pada Selasa 12 Desember 2023.
Prosesi ini diikuti oleh ratusan pemangku dan dipimpin sejumlah Sulinggih.
[irp]
Kegiatan ini merupakan penutup dari pelaksanaan Diklat Pemangku yang digelar oleh Yayasan Santayana Dharma.
Dalam dharma wacananya, Kenak menyampaikan bahwa pemangku merupakan tugas mulia.
[irp]
Selain mencerdaskan umat dengan memimpin upacara, seorang Jero Mangku juga diharapkan dapat mengedukasi umat tentang nilai-nilai keagamaan berdasarkan Dharma Agama dan Dharma Negara.
“Menjadi Jero Mangku dasarnya adalah disiplin. Tanpa kedisiplinan dalam menjalani sesana pemangku, seorang pemangku akan salah langkah,” ungkapnya.
[irp]
Dalam sastra dijelaskan, kata Kenak, Vretena Diksam Apnoti yang artinya dengan menjaga Brata atau kedisiplinan seseorang akan mencapai kesucian.
Untuk itu ia mengajak para Jero Mangku untuk tetap belajar dan menempa diri dengan ilmu pengetahuan.
[irp]
Dirinya juga mengapresiasi panitia yang telah menyelenggarakan Diklat Pemangku tersebut.
Melalui program ini, ia meyakini akan lahir pelayan-pelayan umat yang cerdas, sehingga bisa menuntun umat menuju kesadaran.
[irp]
“Layaknya sang rare angon, atau pengembala sapi, itulah Jero Mangku, bagaiamana mampu menjadi penggembala umat,” terangnya.
Ketua Panitia Jero Mangku Wayan Wenen menyebut, peserta pawintenan Pemangku ini hampir mencapai 160.
[irp]
Mereka telah menjalani tahapan pembelajaran sejak dasar.
Melalui pawintenan ini, diharapkan peserta memiliki kesadaran secara intelektual dan spiritual dalam menjaga kesuciannya, dan dalam melaksanakan upacara berdasarkan sastra.
“Kami berupaya agar Diklat Pemangku dapat berkelanjutan, karena peminatnya sangat banyak,” tutupnya.
***
