Sugihan Bali, Pembersihan Bhuana Alit, Siap Menyambut Kemenangan Dharma, Galungan Kuningan
ilustrasi gambar canang wangi-wangi /wallpaperflare/ Balikonten
BALIKONTEN.COM – Sukra, Kliwon Wuku Sungsang, umat Hindu melaksanakan Sugihan Bali. Sugihan merupakan rangkaian dari Galungan Kuningan.
Rainan ini datang setiap 210 hari atau 6 bulan sekali berdasarkan perhitungan Kalender Bali.
Sebenarnya, Sugihan ada tiga jenis namun selama ini umat Hindu hanya melaksanakan 2 dari 3 sugihan yang ada.
[irp]
Ketiga jenis Sugihan itu adalah Sugihan Tenten, Sugihan Jawa dan Sugihan Bali. Dimana ketiganya terjadi secara beriringan dan hanya berselang sehari.
Saat Sugihan Bali, umat Hindu melaksanakan persembahyangan dilingkup keluarga. Sugihan berasal dari kata Sugi yang memiliki arti membersihkan.
[irp]
Sedangkan Bali dimaknai sebagai bhuana alit, mikrokosmos atau manusia. Pembersihan ini dilakukan secara sekala dan niskala.
Tidak ada banten khusus untuk melaksanakan Sugihan Bali. Namun umat bisa melaksanakan melukat untuk membersihkan diri secara skala niskala.
[irp]
Sugihan Bali disebutkan dalam Lontar Sundarigama sebagai berikut, Sugihan Bali kalinggania amrestista raga tawulan.
Yang artinya menyucikan badan jasmani dan rohani dengan cara memohon tirta pembersihan atau penglukatan.
[irp]
Itulah penjelasan tentang Sugihan Bali yang jatuh pada Sukra Kliwon Wuku Sungsang sebagaimana dilansir dari laman Bulelengkab.go.id.
***