13/08/2025

Sugihan Bali: Ritual Pembersihan Diri Jelang Galungan Kuningan

Perbedaan Mendasar Sugihan Jawa dan Sugihan Bali, Rangkaian Galungan - Kuningan

ilustrasi gambar canang oleh Sue/ flickr/ Balikonten

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Umat Hindu di Bali kembali melaksanakan ritual Sugihan Bali pada hari Jumat, Kliwon Wuku Sungsang. Momen sakral ini merupakan bagian penting dari rangkaian perayaan Galungan dan Kuningan, yang dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan sekali berdasarkan perhitungan kalender tradisional Bali.

Meskipun terdapat tiga jenis Sugihan, yaitu Sugihan Tenten, Sugihan Jawa, dan Sugihan Bali, selama ini mayoritas umat Hindu di Pulau Dewata lebih familiar dengan pelaksanaan dua di antaranya. Ketiga jenis Sugihan ini berlangsung secara berurutan dengan selisih satu hari.

Secara etimologis, istilah Sugihan berasal dari kata “sugi” yang bermakna membersihkan. Sementara itu, kata Bali dalam konteks ini merujuk pada bhuana alit atau mikrokosmos, yang tak lain adalah diri manusia. Dengan demikian, Sugihan Bali memiliki esensi sebagai ritual pembersihan diri, baik secara fisik (sekala) maupun spiritual (niskala), dalam lingkup keluarga.

Dalam pelaksanaannya, tidak ada sesaji atau banten khusus yang diwajibkan pada saat Sugihan Bali. Namun, umat Hindu dianjurkan untuk melakukan persembahyangan di lingkungan keluarga masing-masing. Selain itu, praktik melukat, atau pembersihan diri dengan air suci, seringkali dilakukan sebagai wujud penyucian sekala niskala.

Makna mendalam dari Sugihan Bali tertuang dalam Lontar Sundarigama, sebuah kitab suci Hindu Bali. Dalam lontar tersebut disebutkan, “Sugihan Bali kalinggania amrestista raga tawulan,” yang berarti Sugihan Bali bertujuan untuk menyucikan badan jasmani dan rohani melalui permohonan tirta pembersihan atau penglukatan.

Dengan dilaksanakannya Sugihan Bali, diharapkan umat Hindu dapat menyambut rangkaian hari raya Galungan Kuningan dalam keadaan bersih dan suci lahir batin, sehingga dapat menghayati makna kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (keburukan) dengan lebih mendalam.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!