Tempat Melukat Terdekat di Gianyar, Tabanan hingga Gianyar, Ini Khasiatnya
Tirta Empul di Gianyar menjadi salah satu tempat tujuan melaksanakan tradisi melukat di Bali/ Balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Bali bukan hanya destinasi wisata pantai dan budaya, tetapi juga surga bagi pencari kedamaian batin melalui wisata spiritual.
Salah satu ritual yang kini mencuri perhatian adalah melukat, tradisi pembersihan diri secara fisik dan spiritual yang sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Hindu Bali.
Ritual ini tak hanya populer di kalangan lokal, tetapi juga viral di media sosial, menarik minat wisatawan domestik hingga mancanegara.
Berikut tujuh rekomendasi tempat melukat di Bali yang memadukan keindahan alam dan makna spiritual, lengkap dengan panduan rute dan biaya masuk.
Apa Itu Melukat?
Melukat adalah ritual Hindu Bali untuk menyucikan jiwa dan raga menggunakan air suci dari pancoran atau sumber mata air yang disakralkan. Proses ini biasanya melibatkan doa, persembahan seperti canang (bunga dan janur) serta dupa, dan membasuh tubuh di air suci.
Selain untuk pembersihan spiritual, melukat juga dipercaya dapat membantu penyembuhan penyakit, meredakan stres, hingga menjadi bagian dari upacara penting seperti pernikahan atau sembahyang di pura. Dengan suasana alam Bali yang memesona, melukat tak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga jadi pengalaman healing yang menenangkan.
Berikut adalah tujuh destinasi melukat di Bali yang wajib masuk daftar kunjungan Anda:
1. Pura Tirta Empul: Ikon Wisata Spiritual Bali
Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Gianyar, adalah salah satu destinasi melukat paling terkenal. Selain sebagai tempat suci, pura ini juga menjadi objek wisata populer dengan kolam air suci yang dikelilingi arsitektur Bali yang memukau. Wisatawan domestik dikenakan tiket masuk Rp30.000 (dewasa) dan Rp15.000 (anak-anak), sedangkan wisatawan asing Rp50.000 (dewasa) dan Rp25.000 (anak-anak).
Untuk melukat, Anda hanya perlu membawa canang dan dupa sebagai persembahan sederhana. Lokasinya sekitar dua jam perjalanan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau untuk wisata spiritual sekaligus menikmati keindahan alam Gianyar.
2. Taman Beji Samuan: Ketenangan di Tengah Hutan
Tersembunyi di Desa Carangsari, Petang, Badung, Taman Beji Samuan menawarkan pengalaman melukat yang damai dengan tujuh pancoran suci. Untuk masuk, pengunjung hanya perlu memberikan dana punia (sumbangan sukarela). Sarana yang dibutuhkan meliputi pejati, canang, dan dupa.
Pengunjung akan menuruni ratusan anak tangga untuk mencapai kolam utama, ditemani suasana hutan yang sejuk dan asri—sempurna untuk melepas penat. Ada pemandu lokal yang akan membantu menjelaskan prosesi melukat, menjadikan pengalaman ini ramah bagi pemula.
3. Tirta Taman Mumbul Pancoran Solas: Dekat dengan Wisata Sangeh
Berlokasi di Petang, dekat dengan objek wisata Sangeh, Tirta Taman Mumbul Pancoran Solas memiliki 11 pancoran suci untuk ritual melukat. Persiapkan pejati, canang, dan dupa sebagai sarana upacara. Fasilitas di sini cukup lengkap, termasuk loker (Rp10.000), toilet (Rp2.000), dan sewa kain kamen untuk prosesi.
Keindahan alam sekitar dan kemudahan akses menjadikan tempat ini favorit bagi wisatawan yang ingin menggabungkan wisata spiritual dengan petualangan alam.
4. Pancoran Solas Taman Bali: Spiritualitas di Bangli
Di Desa Wisata Guliang Kangin, Bangli, Pancoran Solas Taman Bali menawarkan 11 pancoran, dengan 10 di antaranya digunakan untuk melukat dan satu untuk keperluan upacara. Lokasi ini berjarak sekitar 1 jam 15 menit dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, menjadikannya destinasi yang ideal untuk perjalanan singkat.
Selain ritual melukat, tempat ini cocok untuk refleksi spiritual dengan suasana pedesaan yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
5. Taman Beji Griya Waterfall: Melukat Viral di Bawah Air Terjun
Taman Beji Griya Waterfall di Desa Punggul, Abiansemal, Badung, menjadi sorotan media sosial berkat prosesi melukat unik di bawah air terjun, di mana pengunjung diajak berteriak untuk melepaskan emosi. Tempat ini pernah dikunjungi selebriti dan menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara.
Fasilitasnya lengkap, mulai dari kain kamen gratis, loker (Rp10.000), hingga pemandu untuk prosesi. Ada juga layanan tambahan seperti baca tarot dan aura untuk pengalaman spiritual yang lebih mendalam. Parkir motor dikenakan biaya Rp5.000 dan mobil Rp10.000. Lokasi ini wajib dikunjungi untuk Anda yang mencari pengalaman melukat yang tak biasa.
6. Pura Mengening: Warisan Sejarah dan Spiritualitas
Terletak di Tampaksiring, Gianyar, Pura Mengening menawarkan pengalaman melukat di sisi terluar pura dengan suasana yang kental akan nilai sejarah. Pura ini merupakan cagar budaya dengan situs kuno peninggalan Raja Marakata dari abad ke-11. Jaraknya sekitar 1 jam 30 menit dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, menjadikannya destinasi yang cocok untuk wisata sejarah sekaligus spiritual.
7. Pura Campuhan Windhu Segara: Melukat di Pinggir Pantai
Jika Anda ingin melukat tanpa harus bepergian jauh dari Denpasar, Pura Campuhan Windhu Segara di Pantai Padang Galak, Kesiman, adalah pilihan tepat. Lokasinya hanya 20 menit dari pusat Kota Denpasar atau kurang dari satu jam dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Suasana pantai yang menenangkan membuat tempat ini ideal untuk refleksi dan pembersihan diri tanpa harus menempuh perjalanan jauh.
Mengapa Melukat di Bali?
Melukat bukan sekadar ritual, tetapi juga pengalaman yang menggabungkan spiritualitas, budaya, dan keindahan alam Bali. Dengan destinasi yang tersebar dari Gianyar hingga Denpasar, Anda bisa memilih lokasi yang sesuai dengan preferensi perjalanan, mulai dari petualangan di tengah hutan hingga relaksasi di tepi pantai. Setiap tempat menawarkan pengalaman unik, didukung fasilitas yang ramah wisatawan dan suasana yang mendukung healing.
***