DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Salah satu tradisi unik yang hanya ditemui ketika Galungan dan Kuningan adalah Ngelawang.
Namun tradisi ngelawang tidak bisa ditemukan seluruh Bali, ngelawang hanya ada dibeberapa tempat di Bali seperti Badung dan Denpasar misalnya.
Ngelawang adalah sebuah kegiatan seni yang menampilkan barong bangkung atau sejenisnya yang datang dari rumah ke rumah warga.
[irp]
Ngelawang biasanya dibawakan oleh anak-anak lengkap dengan gambelan semi baleganjur. Kemudian barong akan menarik di depan rumah warga.
Ternyata, ngelawang bukan sekedar tradisi hiburan disaat Galungan Kuningan. Ngelawang memiliki tujuan menetralisir energi negatif.
[irp]
Dalam pengertiannya, ngelawang berasal dari kata lawang yang berarti pintu. Tradisi ngelawang ini dikatakan cikal bakal dari ritual barong dan rangda yang disucikan keliling wilayah desa pada hari tertentu.
Peroses kelilingnya rangda dan barong atau yang dikenal juga dengan sesuhunan ini bertujuan untuk keswelamatan dan menolak bala.
[irp]
Warga biasanya akan menghaturkan persembahan berupa banten khusus di depan pintu utama rumah dan saat barong atau sesuhunan melintasi.
Selain itu, Lontar Barong Suari menyebutkan tentang ngelawang. Dikisahkan bahwa Ida Sang Hyang Guru dan Dewi Uma melahirkan seorang putra bernama Dewa Kumara.
[irp]
Di tengah kegembiraan akan kelahiran sang Dewa Kumara, Dewi Uma justru bersedih lantaran putra kesayangannya hanya ikut pada kepada Batara Guru.
Karena kecemburuan Dewi Uma, lantas Dewa Kumara dibanting ketika sedang menyusuinya.
[irp]
Itulah penjelasan tentang ngelawang yang ada disaat Galungan dan Kuningan.
***