Kapan Masa Uncal Balung? Awal dan Akhirnya
Barong Bangkung yang menjadi ikon saat tradisi ngelawang digelar/ Balikonten
MANGUPURA, BALIKONTEN.COM – Masa Uncal Balung menjadi periode khusus dalam kalender Hindu Bali, yang berlangsung selama 35 hari mulai dari Galungan hingga Buda Kliwon Pahang. Pada waktu ini, umat Hindu dianjurkan untuk menunda pelaksanaan yadnya atau upacara agama tertentu.
Menurut Ida Pedanda Kebayan, Uncal Balung dimulai tepat setelah Buda Umanis Dungulan dan berakhir pada Buda Kliwon Pahang. Periode ini membawa makna mendalam baik dari sisi niskala (spiritual) maupun sekala (duniawi).
Aspek Niskala
Secara niskala, setelah rangkaian persembahan intensif selama 10 hari penuh dari Galungan hingga Kuningan, para Ida Bhatara dianggap perlu beristirahat. “Pada hari raya Kuningan, Ida Bhatara diyakini meyoga atau beristirahat usai memberikan restu kepada umat yang melaksanakan serangkaian persembahan suci,” ungkap Ida Pedanda Kebayan.
Karena itu, selama Uncal Balung, umat Hindu sebaiknya menghindari yadnya yang bersifat dewasa atau memulai hal baru. Contohnya termasuk melaspas bangunan baru, melaspas merajan, pernikahan Hindu, mepandes (potong gigi), dan mawinten. Namun, ada pengecualian untuk upacara yang tak terencana atau sudah menjadi warisan leluhur, seperti pebayuhan oton, ngaben akibat kematian mendadak, serta piodalan di pura keluarga.
Aspek Sekala
Dari perspektif sekala, tujuan utama adalah memberikan kesempatan istirahat bagi umat setelah pengorbanan besar-besaran selama Galungan dan Kuningan. “Kita perlu kembali ke dunia nyata, bekerja keras lagi setelah mengeluarkan waktu, tenaga, biaya, dan pikiran untuk menyambut hari raya tersebut,” jelas Ida Pedanda Kebayan.
Dengan jeda dari yadnya besar ini, umat Hindu Bali diharapkan bisa fokus mencari rezeki. Hal ini mendukung kelangsungan agama Hindu Bali, sehingga upacara keagamaan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di masa depan.
***
