5 Tari Rejang Ini Sangat Sakral, Penarinya Anak-anak yang Belum Pernah Haid

 5 Tari Rejang Ini Sangat Sakral, Penarinya Anak-anak yang Belum Pernah Haid

Sekaa Tari Teratai Putih Pinandita Sanggaraha Nusantara ngayah (mengabdi) di Pura Penataran Agung Besakih dan di Pura Batur, Rabu (23/3/2022).

 

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Tari rejang pada tahun 2010 masuk menjadi Warisan Budaya Tak Benda atau WBTB Indonesia. Tarian yang berasal dari ini memiliki beragam jenis sesuai keperuntukannya. Bahkan setiap wilayah di juga memiliki ciri khas masing-masing.

Adapun beberapa jenis rejang yang paling sering didengar adalah Rejang Renteng, Rejang Bengkel, Rejang Ayodpadi, Rejang Galuh, Rejang Dewa dan lain-lainnya. Nah dari beragam jenis rejang yang ada berikut ini adalah yang sangat dan tidak bisa dipentaskan disembarang tempat.

 

1. Rejang Dewa

Jenis tarian ini hanya dipentaskan ketika ada di pura. Penarinya pun khusus -anak yang belum pernah mengalami menstruasi atau haid. Dalam proses menari, Rejang Dewa ditarikan oleh sekelompok anak-anak dengan diiringi oleh Gong Kebyar. Gerakan tarian ini sangatlah sederhana tapi dengan makna yang mendalam yakni sebagai bentuk bakti kepada sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa beserta fanifestasinya.

BACA JUGA:  Derman Bagia dan Ayu Anulus, Ini Dewasa Ayu Menikah Desember 2024 Menurut Hindu Bali

2. Rejang Renteng

Beberapa waktu sebelumnya, tarian ini juga sempat viral. Rejang Renteng ini disebut asalnya dari Nusa Penida, . Adalah Ida Ayu Made Diastini pada tahun 1999 sebagai sosok yang merekontruksi lagi tarian tersebut. Tarian ini dibawakan oleh wanita dewasa atau pun yang sudah menikah dan umumnya dipentaskan ketika piodalan. Gong Gede akan mengiri tarian ini.

 

3. Tari Rejang Lanag

Berasal dari Desa Mayong, , Tari Rejang Lanang ini sangt sakral dan hanya dipentaskan ketika Pujawali Rejang di Desa Mayong. Tarian ini diiringi oleh gong kebyar dan keunikan lainnya adalah para penarik lelaki yang berusia 5 tahun atau lelaki yang belum menikah dengan total penari 15 orang.

BACA JUGA:  Yayasan Adisti Raditya Wrehatnala Konsisten Gelar Edukasi Jasa Keuangan

4. Rejang Pusung

Karangasem bisa dikatakan sebagai ‘sumber sakral’ dan salah satunya adalah Tari Rejang Pusung di Desa Geriana Kauh, Selat, Karangasem. Tarian ini dipentaskan ketika dilaksanakannya Ngusaba Goreng yakni pada Sasih Kelima dan bertempat di Pura puse, Pura Pajenengan dan juga Pura Dalem.

 

5. Rejang Wastra

Ada di Kabupaten Bangli, Rejang Wastra bisa ditemui di Desa Demulih ketika dilaksanakannya Karya Ngusaba Gede di Pura Pucak Demulih, Bangli. Penarinya berjumlah 2 orang yakni laki-laki dan perempuan yang berstatus sebagai jro gede atau jro mangku lanang dan jro mangku istri. Penari perempuan kemudian membawa kain atau wastra berwarna hitam dan putih yang bercerita tentang persiapan upacara di mana terjadi jual beli yang disimbolkan oleh wastra.

BACA JUGA:  Wakil Dishub Badung Raih Dua Juara Abdi Yasa Teladan 2024

Itulah 5 jenis rejang sakral yang ada di Pulau Dewata sebagaimana dirangkum dari beragam sumber. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!