Seputar Bali

Urutan Mantram Panca Sembah atau Kramaning Sembah, Lengkap dengan Terjemahannya

Pura Kahyangan Desa dan Puseh Desa Adat Cengkok (16)

BALIKONTEN.COM – Inilah urutan pelaksanaan Mantram Panca Sembah atau Kramaning Sembah.

Mantram Kramaning Sembah atau Panca Semabah dilaksanakan usai menjalankan Puja Tri Sandhya.

Pada saat melaksanakan Panca Sembah, umat Hindu melewati 2 kali sembah puyung atau sembah tanpa sarana yakni di awal dan akhir.

[irp]

Sembah puyung pertama ditujukan kepada Ista Dewata untuk memohon wara nugraha sedangkan sembah puyung akhir ditutup dengan parama santih.

Sara yang disiapkan untuk melaksanakan Panca Semabah berupa bunga warna-warni, kwangen dan dupa.

Dan berikut ini adalah urutan dalam melaksanakan Panca Sembah lengkap dengan terjemahannya.

1. Sembah pertama tanpa bunga (sembah puyung) ucapkan mantra

“Om Atma Tattvatma Soddha Mam Svaha”

Terjemahan:

“Om Atma atmanya kenyataan ini, bersihkanlah hamba” (Dana Dan Suratnaya, 2013: 60-61).

[irp]

2. Sembah ke dua yaitu Menyembah Sanghyang Widhi Wasa sebagaiSanghyang Aditya dengan sarana bunga ucapkan mantra

“Om Adityasyaparam jyotih Rakta teja namo’stute Svetapangkaja madhyasthah Bhaskarayo namo’stute”

Terjemahan:

“Om Sanghyang Widhi Wasa, sinar Surya Yang Maha Hebat, Engkau bersinar merah, hormat padaMu, Engkau yang beradah ditengah-tengah teratai putih, hormat padaMu pembuat sinar” (Dana Dan Suratnaya, 2013: 61).

[irp]

3. Sembah ketiga menyembah Sanghyang WIdhi Wasa sebagai Ista Dewata dengan Sara Kwangen atau Bunga. Ucapkan mantra

“Om namo devaya adhistanaya Sarva vyapi vai sivaya Padmasana eka prathistaya Ardhanaresvarya namah svaha”.

Terjemahan:

“Om Sanghyang Widhi Wasa, hormat kami kepada Dewa yang bersemayam di tempat utama kepada Siwa yang sesungguhnya berada di mana-mana, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai sebagai satu tepat, kepada Ardhanaresvarya hamba menghormat” (Dana Dan Suratnaya, 2013: 62)

[irp]

4. Sembah ke empat Menyembah Sanghyang Widhi Wasa sebagai pemberih anugerah, dengan sarana kwangen atau bunga ucapkan mantra

“Om nugrahaka manohara, Deva dattanugrahaka, Arcanam sarva pujanam, Namah sarvanugrahaka, Om Deva devi mahasiddhi yajnangga nirmalatmaka, Laksmi siddhisca dirgahayuh Nirvighna sukha vrddhisca”.

Terjemahan:

“Om Sanghyang Widhi Wasa,, engkau yang menarik hati, pemberih anugerah anugerah pemberian Dewa, pujaan dalam semua pujian, hormat padaMu pemberih semua anugerah. Kemahasidian Dewa dan Dewi, berwujud Yajna, pribadi suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, kegembiraan dan kemajuan” (Dana Dan Suratnaya, 2013: 63).

[irp]

5. Sembah ke Lima, Sembah Tanpa Bunga (Sembah Puyung) ucapkan mantra

“ Om Deva Suksme Paramacintya Namag Svaha”

Terjemahan:

“Om Sanghyang Widhi Wasa, hormat pada Dewa yang tak terpikirkan yang maha tinggi, yang maha gaib” (Dana Dan Suratnaya, 2013: 64).

[irp]

Dan itulah urutan dalam melaksanakan Panca Sembah lengkap dengan terjemahannya.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: