Hankam

Sikap Empati terkait Musibah Bencana Alam di Kawasan Monkey Forest Ubud

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H., membenarkan kejadian tersebut pada selasa 10 desember 2024. Kejadian pada hari Selasa 10 Desember 2024 sekira pukul 12.25 Wita, saksi I Nyoman Lilir pada saat melaksanakan kontrol situasi tiba -tiba ada angin kencang disertai turun hujan di areal obyek wisata Monkey Forest Ubud, tidak berselang lama  lalu terdengar suara seperti pohon akan roboh dan setelah dicek ternyata pohon beringin, pohon Pule, dan pohon kresek yang tumbuh di sebelah pura Prajapati obyek Wisata Monkey Forest tumbang ke arah bagian timur, dimana saat itu ada banyak wisatawan berkunjung dan melihat hal tersebut kemudian para wisatawan berlarian menyelamatkan diri, namun ada beberapa orang wisatawan yang tertimpa pohon. Kemudian Saksi bersama staf obyek wisata Monkey forest dan beberapa wisatawan berusaha menolong korban yang tertimpa pohon tersebut untuk selanjutnya di bawa ke rumah sakit Kenak medikal Ubud dengan menggunakan mobil ambulance dan beberapa orang wisatawan dirawat di klinik obyek wisata Monkey forest, serta melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ubud melalui telepon. Pukul 12.50 Wita Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana,S.St., bersama Waka Polsek dan personil tiba di TKP dan langsung melaksanakan evakuasi dan pembersihan pohon yang tumbang tersebut. Akibat bencana alam pohon tumbang di areal obyek wisata Monkey forest terdapat 2 orang korban meninggal dunia dan 1 orang korban luka - luka, dengan identitas sbb : 1. Korban meninggal dunia an. FJC. perempuan 32 thn WNA asal Prancis. 2. korban meninggal dunia an. KH. perempuan 42 thn WNA asal korea. Sedangkan 1 orang korban luka-luka an. LS. perempuan 43 thn WNA asal korea. Untuk para korban yang meninggal maupun luka-luka masih dititip dan dirawat di rumah Sakit Kenak Medika Ubud, sambil menunggu hasil koordinasi dengan pihak Imigrasi maupun keluarga korban. Untuk proses penanganan/penyidikan saat ini ditangani Polsek Ubub Polres gianyar. beberapa hari terakhir cuaca sangat Extreme dan tidak menentu hujan disertai angin kencang bisa datang kapan saja dan tanpa ada tanda-tanda. Polda Bali menghimbau agar masyarakat berhati-hati, hindari nerteduh dibawah pohon terutama pohon besar apalagi saat hujan angin. Jaga kebersihan lingkungan jangan buang sampah sembarangan agar got/kali tidak tersumbat karna busa menyebabkan banjir pada lingkungan kita. Sementara jangan bepergian kelokasi alam seperti pegunungan/perbukitan karena rawan akan tanah longsor seperti yang sering terjadi, tutup KBP Jansen.

 

 

UBUD, BALIKONTEN.COM – Dengan penuh rasa duka cita yang sangat mendalam, manajemen Sacred Monkey Forest Sanctuary ingin menyampaikan informasi dan rasa empati kami terkait musibah bencana alam yang terjadi pada Selasa, 10 Desember 2024, pukul 12.11 WITA, di kawasan konservasi kami.

 

Di mana, akibat hembusan angin yang cukup kencang secara tiba-tiba, menyebabkan sebuah dahan besar dari salah satu pohon di area hutan patah dan tumbang. Musibah yang terjadi dengan sangat cepat ini menyebabkan total ada 3 pengunjung wisatawan asing di obyek wisata Monkey Forest, Ubud, Gianyar, menjadi korban, 2 orang meninggal dunia dan seorang mengalami luka-luka.

BACA JUGA:  Polresta Amankan Ribuan Ekstasi dan Sabu, Pemilik Beberkan Ongkos Sekali Tempel

Anak Agung Ngurah Bagus Bhaskara, General Manager Sacred Monkey Forest Ubud menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga mereka. Tim kami telah bertindak cepat untuk memberikan bantuan pertama di lokasi dan melakukan pendampingan intensif kepada para korban, pengurusan untuk segala keperluan administrasi, asuransi hingga akomodasi. 

 

Selanjutnya, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak Kedutaan/Konsulat, termasuk bekerjasama dengan paramedis dan pihak berwenang untuk memastikan perawatan yang optimal bagi ketiga korban tersebut.

BACA JUGA:  Korem 163/Wira Satya Gelar Simakrama Bersama Puluhan Insan Media di Bali

Sebagai kawasan konservasi hutan yang mengutamakan kelestarian alam dan keselamatan pengunjung, Sacred Monkey Forest Ubud memiliki agenda rutin mingguan dan bulanan untuk perawatan dan konservasi hutan, termasuk pemeriksaan kondisi pohon dan lingkungan sekitarnya.

 

Bahkan, pihak kami selalu menyarankan kepada seluruh pengunjung untuk selalu waspada dan tidak memasuki kawasan tersebut saat turun hujan melanda.

BACA JUGA:  Penyalaan Lilin Tandai Malam Natal di Lapas Kerobokan

Sekali lagi, kami menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas insiden ini. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan terbaik kepada para korban, memastikan keselamatan para pengunjung, dan menjaga keharmonisan alam kawasan ini. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: