Apa Banten Buda Cemeng Warigadean, Beserta Doa yang Digunakan
Ilustrasi gambar umat Hindu melaksanakan persembahyangan/ Wikimedia Commons/ Balikonten
BALIKONTEN.COM – Buda Cemeng Warigadean merupakan rangkaian dari Galungan dan Kuningan.
Rainan ini datang berdasarkan pertemuan Saptawara Buda, Pancawara Wage dan Wuku Warigadean.
Rainan ini juga dikenal dengan sebutan Buda Wage Warigadean. Dalam Lontar Sundarigama dikatakan tentang Buda Wage Warigadean sebagai berikut.
[irp]
Buda Wage, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksma pegating indria, Betari Manik Galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.
Buda Wage juga dikenal dengan Buda Cemeng ini diharapkan untuk melaksnaakan penyucian pikiran dengan cara menghilangkan sifat hawa nafsu.
[irp]
Itulah yoga dari Bhatari Manik Galih, dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara Amerta atau inti hakekat kehidupan, ke dalam dunia skala atau dunia manusia.
Disebutkan pula untuk sarana upakara dalam melaksanakan Buda Cemeng Warigadean adalah wangi-wangian. Serta dilakukan pemujaan kepada Sang Hyang Sri. Itulah penjelasan dan saranan upacara untuk melaksanakan Buda Cemeng Warigadean.
[irp]
Rainan ini juga dikenal dengan Buda Cemeng Warigadian. Umat Hindu melaksanakan persembahyangan mulai dari rumah hingga pura kahyangan jagat.
Saat Buda Wage Warigadean juga hari baik untuk melaksanakan renungan suci dan yoga samadhi.
Tentunya untuk sarana ini menyesuaikan dengan desa kala patra dan kemampuan umat. **