Banten untuk Melaksanakan Purnama Kapitu, Pembersihan Diri dan Renungan Suci
BALIKONTEN.COM – Purnama Sasih Kapitu adalah Purnama terakhir ditahun 2023 ini.
Adapun Purnama Sasih Kapitu adalah Purnama yang datang pada bulan ketujuh berdasarkan perhitungan kalender Bali.
Purnama merupakan rainan Hindu yang datang setiap 1 bulan sekali. Saat Purnama, umat Hindu melaksanakan pemujaan kepada Sang Hyang Candra.
Lontar Sundarigama menyebutkan tentang Purnama sebagai berikut:
Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.
Terjemahannya:
Ada lagi hari penyucian diri bagi Dewa Matahari dan Dewa Bulan yang juga disebut Sang Hyang Rwa Bhineda, yaitu saat tilem dan purnama.
Saat purnama adalah payogan Sang Hyang Wulan (Candra), sedangkan saat tilem Sang Hyang Surya yang beryoga.
Purnama juga disebutkan sebagai hari untuk menyucikan diri secara lahir dan batin.
Banten Purnama
Terkait banten apa yang digunakan saat Purnama, umat Hindu menyesuaikan dengan desa kala patra serta kemampuan masing-maisng umat.
Namun bisa juga menggunakan banten berupa canang wangi-wangi, canang yasa.
Lalu banten ditujukan kepada para dewa. Untuk pemujaan dilaksanakan pada sanggah dan parahyangan.
Ala Ayuning Dewasa Purnama Kapitu, Rabu, 27 Desember 2023
Amerta Sari. Baik untuk upacara Dewa Yadnya di sanggah/merajan, menanam bunga-bungaan. (Alahing dewasa 2).
Dasa Guna. Baik untuk membuat bangunan suci, pelantikan pengurus/pejabat. (Alahing dewasa 2).
Dewa Ngelayang. Baik untuk membuat bangunan suci, Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya. (Alahing dewasa 2).
Guntur Umah/Graha. Baik untuk membangun atau memindahkan rumah. (Alahing dewasa 3).
Kala Guru. Baik untuk membuat peraturan, awig-awig. (Alahing dewasa 3).
Kala Luang. Baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian. (Alahing dewasa 3).
Kala Pati. Baik untuk membuat jerat dan memasangnya, pembuat pengrusak. Tidak baik untuk semua upacara dan pekerjaan yang lainnya. (Alahing dewasa 3).
Kala Prawani. Tidak baik untuk semua kegiatan, hari ini mengandung pengaruh yang kurang baik. (Alahing dewasa 3).
Kala Sudangastra. Baik untuk membuat alat-alat yang runcing. (Alahing dewasa 3).
Kala Wisesa. Baik untuk menebang kayu bahan bangunan, memulau suatu kegiatan, mengangkat/melantik petugas. (Alahing dewasa 4).
Pamacekan. Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya (Alahing dewasa 2).
Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
Taliwangke. Baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki pagar, membuat tali pengikat padi/benda-benda mati. Tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun, membuat tali ternak. (Alahing dewasa 3).
Titibuwuk. Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting bepergian, membuat tangga/banggul. (Alahing dewasa 3).
Pararasan: Laku Air, Pancasuda: Wisesa Segara, Ekajalaresi: Werdi Putra, Pratiti: Saskara
Jenis-jenis Purnama Berdasarkan Sasih
Purnama Sasih Kasa
Purnama Sasih Karo
Purnama Sasih Ketiga
Purnama Sasih Kapat
Purnama Kapat beryoga Bhatara Parameswara sebagai Sang Hyang Purusangkara,diiringi para Dewa,Widyadara-Widyadari dan para Rsi gana. Dan pada Tilem Kapat dilakukan penyucian batin persembahan kepada Widyadara-Widyadari.
Purnama Sasih Kelima
Purnama Sasih Kenem
Purnama Sasih Kepitu
Purnama Sasih Kawulu
Purnama Sasih Kesangan
Purnama Sasih Kedasa
Purnama sasih Kedasa dilakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Sunya Amerta pada Sad Kahyangan Wisesa. Piodalan Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih dilakasanakan setiap Purnama sasih Kedasa.
Purnama Sasih Jyesta
Purnama Sasih Sasih Sadha
Pada Purnama Sadha Umat Hindu memuja Bhatara Kawitan di Sanggah Kemulan.
Itulah penjelasan tentang Purnama yang dirangkum dari beragam sumber. ***