12/09/2025

Begini Cara Menentukan dan Mencari Dewasa Ayu Menurut Kalender Bali

dewasa ayu kalender bali daftar rainan 2025

ilustrasi Kaleder Bali/ Balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM –

Dalam budaya Bali, menentukan hari baik atau dewasa ayu untuk berbagai kegiatan penting seperti upacara, pernikahan, atau pembangunan rumah sangatlah penting. Pemilihan hari yang tepat diyakini membawa keberkahan dan kelancaran.

Salah satu cara praktis untuk mengetahui dewasa ayu adalah melalui Kalender Bali, yang memuat informasi dasar tentang hari-hari baik. Namun, untuk memahami lebih dalam, perlu merujuk pada Wariga, sebuah pedoman tradisional yang merinci perhitungan hari baik berdasarkan sistem kalender Hindu Bali.

Bagaimana cara menentukan dewasa ayu dengan tepat? Mari kita jelajahi langkah-langkahnya.

Istilah Penting dalam Pemilihan Hari Baik

Sebelum memilih dewasa ayu, penting untuk memahami beberapa istilah dasar yang digunakan dalam pedewasan (perhitungan hari baik). Istilah-istilah ini menjadi dasar untuk memahami sistem kalender Bali. Apa saja istilah tersebut?

1. Pedewasan Sehari-hari

Perhitungan ini berfokus pada elemen sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

  • Pawukon: Siklus 210 hari yang terdiri dari 30 wuku (minggu Bali), masing-masing berdurasi 7 hari. Contohnya, Ingkel, Rangda Tiga, Tanpa Guru, dan Was Penganten memiliki makna khusus dalam menentukan hari baik.

  • Tri Wara: Terdiri dari Pasah (untuk memisahkan), Beteng (untuk mempertemukan), dan Kajeng (untuk wasiat).

  • Sapta Wara: Hari dalam seminggu seperti Soma (Senin), Budha (Rabu), dan Sukra (Jumat) dianggap baik, sementara hari lain kurang ideal.

  • Sanga Wara: Hari seperti Tulus dan Dadi dianggap paling baik.

  • Dauh Inti: Waktu tertentu dalam sehari (jam-jam tertentu) yang dianggap baik untuk aktivitas tertentu.

2. Pedewasan Inti

Perhitungan ini lebih mendetail dan mempertimbangkan kombinasi elemen seperti:

  • Ayu Nulus, Dauh Ayu, Mertha Yoga, Mertha Dewa, Sedana Yoga, dan lainnya.

  • Faktor tambahan seperti Sasih (bulan Bali) dan Penanggal (tanggal berdasarkan bulan purnama atau tilem) juga diperhitungkan untuk memastikan hari yang dipilih benar-benar baik.

Sistem Perhitungan dalam Kalender Bali

Untuk menentukan dewasa ayu, sejumlah sistem perhitungan digunakan. Apa saja elemen utama yang perlu diperhatikan?

1. Urip atau Neptu

Setiap hari dalam kalender Bali memiliki nilai urip atau neptu yang menentukan sifatnya. Berikut adalah nilai urip untuk:

2. Wewaran

Wewaran berasal dari kata wara (hari) dan merujuk pada siklus seperti Ekawara, Dwiwara, Triwara, hingga Dasawara. Setiap siklus memiliki urip, tempat, dan dewa yang dominan, yang memengaruhi sifat hari tersebut. Contohnya:

3. Wuku

Sistem wuku terdiri dari 30 siklus, masing-masing berdurasi 7 hari, sehingga satu tahun pawukon mencakup 210 hari. Nama-nama wuku meliputi Sinta, Landep, Ukir, hingga Watugunung. Setiap wuku memiliki urip dan dewa yang memengaruhi sifat hari baik atau buruk.

4. Penanggal dan Pangelong

Siklus penanggal dan pangelong masing-masing berdurasi 15 hari:

  • Penanggal dimulai sehari setelah Tilem (bulan mati).

  • Pangelong dimulai sehari setelah Purnama (bulan penuh). Keduanya digunakan untuk menentukan hari baik untuk kegiatan tertentu, seperti pernikahan. Misalnya, hindari Penanggal ping empat untuk pernikahan karena dianggap membawa risiko.

5. Sasih

Sasih adalah bulan dalam kalender Bali, mengikuti perhitungan surya (365/366 hari) yang dimulai dari 21 Maret. Ada 12 sasih, seperti Kedasa (Maret–April) dan Jiyestha (April–Mei). Setiap sasih memiliki hari baik untuk kegiatan tertentu, seperti membangun atau upacara yadnya.

6. Dauh (Pembagian Waktu dalam Sehari)

Dauh merujuk pada pembagian waktu dalam sehari, yang dimulai dari terbit matahari (sekitar 05:30 WITA). Contoh waktu dauh ayu untuk Redite adalah pukul 07:00–07:54 dan 10:18–12:42 pada siang hari. Dauh dihitung berdasarkan kombinasi Panca Dawuh (lima waktu dalam 24 jam) dan Astha Dawuh (delapan waktu dalam 24 jam).

Hari yang Perlu Dihindari

Beberapa hari dianggap kurang baik untuk kegiatan tertentu, seperti Pitra Yadnya (upacara ngaben). Contohnya, hari Semut Sadulur (ketika urip Panca Wara dan Sapta Wara berjumlah 13, seperti Sukra Pon) dan Kala Gotongan (jumlah urip 14, seperti Sukra Kliwon). Wuku seperti Dungulan, Kuningan, Langkir, dan Pujut juga sebaiknya dihindari untuk ngaben, meskipun dalam kasus tertentu seperti penguburan massal, dewasa ayu dapat dikecualikan dengan upacara khusus seperti maguru piduka.

Penutup

Memilih dewasa ayu memerlukan pemahaman mendalam tentang Wariga dan elemen-elemen seperti wewaran, wuku, penanggal, pangelong, sasih, dan dauh. Dengan memanfaatkan Kalender Bali sebagai panduan awal dan mempelajari perhitungan tradisional, Anda dapat menentukan hari baik yang sesuai untuk berbagai kegiatan. Bagaimana Anda akan menerapkan pengetahuan ini untuk kegiatan penting dalam hidup Anda?

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!