Cara Tepat Menyimpan Uang Tunai di Rumah agar Aman dan Terhindar dari Kerusakan
ilustrasi gambar uang/ pixabay/ Balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Menyimpan uang tunai di rumah masih menjadi pilihan sebagian masyarakat Indonesia. Namun, kebiasaan ini bisa berisiko jika tidak dilakukan dengan benar. Uang tunai yang disimpan sembarangan rentan rusak akibat rayap, jamur, atau bahkan pencurian.
Untuk membantu Anda menjaga keamanan uang, berikut adalah panduan praktis berdasarkan saran dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, agar uang tunai tetap aman saat disimpan di rumah.
Pilih Tempat Kering untuk Hindari Jamur
Salah satu kunci menyimpan uang tunai adalah memastikan tempat penyimpanan bebas dari kelembapan. Tempat yang lembab dapat menyebabkan uang kertas berjamur, sehingga merusak fisiknya.
“Jangan simpan uang di tempat yang lembab. Jika berjamur, uang bisa rusak. Meski kini bahan uang kertas sudah lebih baik, tetap harus hati-hati,” ujar Joko saat ditemui di Kantor BI Solo, seperti dirangkum dari beragam sumber.
Pastikan Anda memilih lokasi kering, seperti lemari dengan ventilasi baik atau kotak penyimpanan khusus yang kedap udara, untuk menjaga kondisi uang tetap prima.
Jauhkan dari Jangkauan Rayap
Selain kelembapan, ancaman lain bagi uang tunai adalah rayap. Joko menekankan pentingnya memilih tempat penyimpanan yang bebas dari serangga ini.
“Simpan uang di tempat yang terlindung dari rayap. Kita perlu tahu spot aman di rumah. Ada kasus seperti Pak Samin, yang menyimpan uang di celengan plastik, tapi tetap dimakan rayap,” jelasnya.
Untuk mencegahnya, gunakan wadah logam atau plastik tebal yang rapat. Anda juga bisa menambahkan bahan anti-rayap, seperti kapur barus, di sekitar tempat penyimpanan sebagai langkah pencegahan.
Jangan Simpan Terlalu Lama dan Periksa Secara Berkala
Menyimpan uang tunai dalam waktu lama di rumah bukanlah pilihan yang bijak. Joko menyarankan agar uang tidak disimpan terlalu lama dan rutin diperiksa untuk memastikan keamanannya.
“Kalau terpaksa menyimpan uang di rumah, jangan sampai bertahun-tahun. Cukup satu atau dua bulan, lalu buka dan cek. Jika ada kerusakan akibat rayap atau lainnya, bisa segera diketahui,” tambahnya.
Dengan memeriksa secara berkala, Anda bisa mencegah kerugian akibat kerusakan uang yang tidak terdeteksi, seperti kasus yang terjadi setelah 2,5 tahun penyimpanan tanpa pemeriksaan.
Alternatif Aman: Simpan di Bank
Meski tips di atas dapat meminimalkan risiko, Joko tetap menyarankan menyimpan uang di bank sebagai solusi paling aman. Bank tidak hanya menawarkan keamanan dari kerusakan fisik, tetapi juga perlindungan dari risiko pencurian. Dengan berbagai layanan perbankan modern, seperti tabungan digital atau deposito, menyimpan uang menjadi lebih praktis dan aman.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda bisa menyimpan uang tunai di rumah dengan lebih aman sambil tetap waspada terhadap risikonya. Pastikan untuk memilih tempat yang tepat dan memeriksanya secara rutin agar uang tetap terjaga dengan baik.
***