BALIKONTEN.COM – Berikut adalah doa memuja Dewa Brahma. Dewa brahma merupakan salah satu dewa dari 3 dewa utama dalam Hindu. Dewa Brahma merupakan bagian dari Tri Murti bersama Dewa Wisnu dan juga Dewa Siwa.
Dewa Brahma adalah manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta. Ia digambarkan sebagai dewa yang memiliki 4 wajah dengan menghadap ke empat penjuru mata angin.
Keempat penjuru mata angin itu meliputi Caturmuka Brahma melambangkan kekuasaan pada Catur Weda.
Catur Yuga atau empat siklus waktu, Catur Warna atau empat pembagian masyarakat berdasar keterampilan.
Dewa Brahma digambarkan sebagai seorang pria tua yang memiliki janggut berwarna putih.
Dewa Brahma juga memiliki empat tangan dengan membawa alat sebagai berikut:
- Aksamala/tasbih : simbol tiada awal dan tiada akhir.
- Sruk (sendok besar), dan Surva(sendok biasa) simbol dari upacara yadnya.
- Kamandalu/kendi simbol dari keabadian.
- Pustaka yang merupakan simbol dari Ilmu Pengetahuan.
Dewi Saraswati merupakan sakti dari Dewa Brahma. Dewi Saraswati juga dikenal sebagai dewi ilmu pengetahuan.
Dewa Brahma memiliki Hamsa atau Angsa yang berwarna putih. Pada lain sisi, Dewa Brahma juga digambarkan tengah duduk di atas bunga Padma atau Lotus berwarna merah.
Putra-Putra Dewa Brahma
- Marici, Angirasa, Atri, Pulastya, Pulaha , dan Kratu lahir dari Pikiran Dewa Brahma
- Dhata dan Vidhata
- Prajapati Daksa lahir dari jari kaki kanan Dewa Brahma
- Svayambhu Manu
- Kandarpa/Kamadewa Dewa Asmara yang lahir dari ego Dewa Brahma
- Bhrgu lahir dari api pemujaan Brahma.
- Madhuka dan Golika
- Jambavan terlahir dari Keringat Dewa Brahma
- Sanaka
- dan lain-lain.
Mantram atau Doa Memuja Dewa Brahma
Mantram Atau Doa Pujian Yang Ditujukan Kehadapan Dewa Brahma Sebagai Sang Pencipta Disebut Brahma Stawa
Om Namaste Bhagawan Agni, Namaste Bhagawan Hari, Namaste Bhagawan Isa, Sarwa Bhaksa Hutasana
Sembah Padamu Dewa Agni, Sembah Padamu Dewa Hari, Sembah Padamu Dewa Isa, Yang Menyaksikan Segala Jenis Pengorbanan.
Tri Warna Bhagawan Agni, Brahma Wisnu Maheswarah, Santikam Paustikam Siwa,raksanam Cabhicarikam
Dewa Agni Memiliki Tiga Penampilan, Brahma , Wisnu Dan Maheswara , Penyebab Ketenangan, Makanan Dan Perlindungan
Anujnanam Krtam Loke, Saubhagam Priya Darsanam, Yat Kincit Sarwa Karyanam, Siddhir Eva Na Samsayah
Perkenannya Dihasilkan Di Dunia, Peruntungan Bagus, Menyenangkan Sekali Untuk Dilihat, Perbuatan Apapun Akan Berhasil Tanpa Suatu Keraguan.
Om Brahma Prajapatih Sresthah, Svayambhur Varado Guruh, Padmayonis Catur Vaktro, Brahma Sakalam Ucyate
Dewa Brahma Dewa Segala Mahkluk, Dia Yang Paling Mulia, Dia Yang Memberikan Anugrah Pada Guru, Dia Yang Dilahirkan Dari Bunga Teratai, Yang Berwajah Empat, Demikianlah Brahman Yang Sempurna .
Namostu Bhagawan Agni, Sarvoktema Hutasana, Vajra Sara Maha Sara, Dipto Gnih Jvalanas Tatha
Dewa Agni Peredam Segala Kejahatan, Yang Lahir Dari Benih Keemasan, Badan Dari Alam Semesta, Dan Merupakan Kebahagiaan Yang Tertinggi.
Sarva Papa Prasamanam , Hiranyagarbha Sambhawam, Lokanam Ca Sariran Ca, Sukham Agnih Pram Ucyate.
Nama lain Dewa Brahma
Atmabhu = dia yang lahir sesuai keinginannya.
Surajyestha = yang berwujud mendahului seluruh dewata
Paramesthin = dia yang tinggal dalam dunia kebenaran.
Pitamaha = kakek moyang seluruh arwah.
Hiranyagarbha = telur keemasan.
Lokesa = penguasa alam
`svayambhu = melahirkan dirinya sendiri.
Caturanana/caturmukha = memiliki empat wajah.
Abjayoni = lahir dari bunga teratai.
Druhina = yang membunuh segala macam raksasa (kejahatan).
Viranci = sang pencipta.
Kamalasana = yang duduk di atas bunga teratai.
Srsta = yang menciptakan.
Prajapatih = penguasa semua mahkluk.
Vidhata = yang menjadikan segala sesuatu.
Visvasrt = dia yang menciptakan dunia.
Vidhi = dia yang menciptakan dan mengadili.
Nabhijanma= yang lahir dari pusar wisnu.
Andaja = yang muncul dari telur.
Hamsavahana = yang mengendarai angsa.
Agni = sang api.
Visvakarma = arsitek alam semesta.
Dewa Brahma dipuja di Pura Dewa atau Pura Bale Agung. Namun secara regional, Dewa Brahma berada di Pura Luhur Andakasa.
Dalam Mantra Hindu dilansir, Brahma hidup selama seratus tahun Kalpa. Satu tahun Kalpa sama dengan 3.110.400.000.000 tahun.
Setelah seratus tahun Kalpa, maka Dewa Siwa sebagai Dewa pelebur mengambil perannya untuk melebur alam semesta beserta isinya untuk dikembalikan ke asalnya.
Setelah itu, Brahma sebagai pencipta tutup usia, dan alam semesta bisa diciptakan kembali oleh kehendak Brahman (Tuhan).
Kisah Lahirnya Dewa Brahma
Manusmrti (Manavadharmasastra) buku I sloka 9 disebutkan:
“Tad andam abhavad haiman,
Sahasramsusamaprabham,
tasmin jajna svayam brahma,
sarva loka pita maha”
yang memiliki arti bebas: Benih menjadi telur alam semesta yang Maha Suci, cemerlang laksana jutaan sinar. Dari dalam telur itu Ia menjadikan dirinya sendiri menjadi Brahma, pencipta cikal bakal jagat raya ini.
Brahma dianggap sebagai perwujudan dari Brahman, jiwa tertinggi yang abadi dan muncul dengan sendirinya.
Menurut Kitab Satapatha Brahmana, disebutkan bahwa Dewa Brahma yang menciptakan, menempatkan, dan memberi tugas dewa-dewi lainnya.
Sedangkan dalam kitab Mahabharata dan Purana, dikatakan bahwa Dewa Brahma merupakan leluhur dunia yang muncul dari pusar Dewa Wisnu, sebagai pencipta dunia Brahma dikenal dengan nama Hiranyagarbha atau Prajapati.
***