TABANAN, BALIKONTEN.COM – Warga Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali, dikejutkan dengan penemuan bayi laki-laki yang ditinggalkan di selokan pinggir Jalan Raya Pupuan-Seririt pada Sabtu malam, 8 Maret 2025. Bayi yang diperkirakan baru berusia beberapa jam itu ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, terbungkus kain dan diletakkan di dalam tas ransel.
Awal Penemuan yang Mengejutkan
Kejadian bermula sekitar pukul 23.00 WITA, saat I Made Dwi Arsana (32), seorang petani lokal, sedang dalam perjalanan menuju Desa Subuk. Tak jauh dari Pos Polisi Bantiran, tepatnya sekitar 50 meter, ia berhenti untuk menerima panggilan telepon. Tiba-tiba, suara tangisan samar memecah keheningan malam.
[irp]
“Awalnya saya kira itu suara luwak. Tapi karena penasaran, saya coba cari sumbernya. Ternyata, saya kaget banget lihat tas ransel di selokan, dan di dalamnya ada bayi yang nangis,” ungkap Dwi kepada polisi, masih dengan nada terkejut.
Tanpa pikir panjang, Dwi segera menghubungi Perbekel Desa Bantiran, I Nyoman Suranata (55), dan seorang PNS setempat, I Made Artana (52), untuk memastikan temuan tersebut. Ketiganya kemudian membuka tas ransel berwarna hitam-merah merek Polo Henda itu dan mendapati bayi laki-laki yang masih hidup, meski tubuhnya sudah dikerubungi semut.
Kondisi Bayi dan Respons Cepat
Bayi yang ditemukan memiliki berat sekitar 2,8 kilogram, masih dengan tali pusar menempel, dan dibungkus kain kamben berwarna ungu. “Kondisinya memprihatinkan, tapi untungnya masih hidup,” ujar salah satu saksi. Warga segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Pupuan dan membawa bayi ke Puskesmas Pupuan I untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga kini, bayi tersebut masih dalam pengawasan tim dokter.
[irp]
Investigasi Polisi Berlangsung Intensif
Unit Reskrim Polsek Pupuan langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil awal, bayi tersebut diperkirakan baru lahir sekitar tiga jam sebelum ditemukan. Beberapa barang bukti diamankan, termasuk tas ransel, enam lembar kertas bertulisan pelajaran, gulungan benang abu-abu, perban putih, dan tas belanja biru polos.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, saat dikonfirmasi pada Minggu, 9 Maret 2025, membenarkan kejadian tersebut. “Kami sudah melakukan penyelamatan dengan memastikan bayi diperiksa medis. Sekarang, tim Reskrim sedang menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelaku yang tega membuang bayi tak berdosa ini,” tegasnya.
[irp]
Langkah Penyidikan dan Harapan Warga
Polisi kini tengah menganalisis rekaman CCTV di sepanjang Jalan Raya Pupuan-Seririt untuk melacak jejak pelaku. Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri data persalinan di wilayah Pupuan guna mengidentifikasi asal-usul bayi. “Kami berharap kasus ini segera terungkap, supaya pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tambah Gusti Made Berata.
Warga Desa Bantiran sendiri masih diliputi rasa prihatin sekaligus penasaran. Penemuan bayi terlantar ini menjadi perbincangan hangat, sekaligus pengingat akan pentingnya kepedulian sosial di tengah masyarakat. Hingga berita ini ditulis, polisi terus bekerja untuk membongkar misteri di balik peristiwa yang mengguncang hati ini.
***