Harga Babi di Bali Merosot Drastis Gegara Pengiriman ke Luar Daerah Lesu

KEREN! Warga Gianyar Sulap Kotoran Babi Jadi Biogas Solusi Energi Ramah Lingkungan/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Harga babi di Bali sedang terpuruk, anjlok hingga Rp36.000 per kilogram berat hidup. Penurunan harga ini dipicu oleh menurunnya jumlah pengiriman babi ke luar Bali, yang menjadi salah satu penopang utama pasar peternakan lokal. Padahal, sebelumnya peternak sempat menikmati harga tinggi hingga Rp60.000 per kilogram berat hidup, membuat mereka tersenyum lebar.
Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali, I Ketut Hari Suyasa, dalam wawancara pada Minggu (27/7), mengungkapkan bahwa permintaan babi saat ini sedang lesu. Salah satu faktor utamanya adalah berkurangnya pengiriman ke luar Bali. “Ketika daerah tujuan menutup pintu, peluang kita untuk memasok daging menjadi sangat terbatas,” ujarnya.
Menurutnya, penurunan pengiriman ini terjadi karena beberapa daerah penghasil babi mulai terserang wabah. Akibatnya, banyak peternak di daerah tersebut memilih mengosongkan kandang untuk mencegah penyebaran penyakit. Pengosongan kandang ini membuat stok babi dijual dengan harga murah, sehingga pasar tujuan Bali pun tersaingi oleh pasokan yang lebih murah dan melimpah.
“Daerah seperti Manado dan Lampung, yang biasanya menjadi tujuan pengiriman, kini juga terdampak wabah. Meski tidak separah sebelumnya, begitu ada satu kasus mencurigakan, peternak di sana langsung mengosongkan kandang,” jelas Hari Suyasa.
Kondisi ini membuat peternak di Bali kembali tertekan. Harga jual babi saat ini berada di bawah harga pokok produksi (HPP), yang mencapai Rp40.000 per kilogram berat hidup. Dengan harga jual hanya Rp36.000 per kilogram, peternak jelas merugi.
Sebelumnya, harga babi sempat melonjak tinggi di atas Rp50.000 per kilogram berat hidup selama periode yang cukup panjang. Lonjakan ini didorong oleh tingginya permintaan, terutama dari Sulawesi dan Kalimantan, yang selama dua tahun terakhir memberikan keuntungan besar bagi peternak Bali.
***
