15/10/2025

Harga Bitcoin Melonjak, Kans Tembus US$150 Ribu Menguat

Strategi Keuangan di Era Krisis

Bitcoin/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Pasar kripto menunjukkan performa gemilang dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) kembali merangkak naik setelah mengalami koreksi tajam akhir pekan lalu. Para analis menyebut penurunan tersebut sebagai “titik terendah ideal” yang membuka peluang Bitcoin menuju level US$150 ribu.

Berdasarkan data Coinmarketcap per Senin (4/8/2025) pukul 06.50 WIB, kapitalisasi pasar kripto global meningkat 1,79% menjadi US$3,71 triliun dalam sehari. Bitcoin, sebagai kripto dengan kapitalisasi terbesar, melonjak 1,59% dalam 24 jam terakhir, kini berada di kisaran US$114.371 per koin atau setara Rp1,83 miliar (kurs Rp16.000).

Kenaikan juga terlihat pada kripto lain. Ethereum (ETH) menguat 3,54% ke US$3.509, XRP melesat 6,37% menjadi US$2,95, Binance Coin (BNB) naik 2,36% ke US$753, Solana (SOL) terdongkrak 2,47% ke US$162, dan Dogecoin (DOGE) bertambah 2,9% menjadi US$0,19.

Mengutip CoinTelegraph, Bitcoin sempat mencatatkan rekor tertinggi di US$123.250 tiga minggu lalu sebelum kini bergerak di level US$114 ribuan. Analis menilai fase ini sebagai momen akumulasi terakhir sebelum Bitcoin memasuki reli besar menuju US$150 ribu.

Analis dari BitBull Capital mengungkapkan, koreksi harga ke rentang US$110 ribu–US$112 ribu mencerminkan pola teknikal yang solid. “Penurunan ini membentuk ‘titik terendah ideal’ untuk Bitcoin, serupa dengan rebound 25% pada Juni lalu,” katanya.

Secara teknikal, Bitcoin berhasil bertahan di atas rata-rata pergerakan eksponensial 50 hari (50-day EMA), indikator kunci yang kerap menjadi pemicu lonjakan harga. Bulan Juni lalu, penurunan singkat di bawah 50-day EMA memicu kenaikan tajam 25%. Kini, setelah sempat turun sebentar, Bitcoin kembali di atas level EMA tersebut.

“Kondisi ini menyerupai pola kenaikan sebelumnya, menandakan peluang kuat untuk pergerakan naik lebih lanjut,” tambah analis BitBull.

Posisi Bitcoin saat ini juga selaras dengan garis leher (neckline) dari pola inverted head and shoulders (IH&S), yang dikenal sebagai sinyal pembalikan arah menuju tren bullish. Setelah menembus neckline dan mengujinya kembali, Bitcoin memantul, memperkuat prediksi kenaikan menuju target teknikal US$148.250, mendekati proyeksi pasar di US$150 ribu.

Data on-chain dari CryptoQuant menunjukkan, aksi jual 80 ribu BTC senilai US$9,6 miliar oleh whale pada Juli lalu mencerminkan dinamika pasar yang sehat. Ini adalah gelombang ketiga pengambilan untung dalam tren bullish 2023–2025, yang dipicu oleh peluncuran ETF spot Bitcoin pada Maret 2024 dan terobosan harga Bitcoin di atas US$100 ribu pasca kemenangan Donald Trump pada Pilpres 2024.

Menurut CryptoQuant, setiap gelombang pengambilan untung diikuti fase konsolidasi selama 2–4 bulan, lalu disusul reli baru. “Penurunan saat ini konsisten dengan siklus sebelumnya, menjadi periode akumulasi sebelum Bitcoin melaju ke rekor harga baru,” tulis mereka dalam laporan terbaru.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!