Ekonomi

Harga Emas 14 Mei 2025: Geopolitik dan Kebijakan The Fed Jadi Kunci

Harga Emas 14 Mei 2025: Geopolitik dan Kebijakan The Fed Jadi Kunci

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Harga emas dunia diprediksi masih akan berada dalam tekanan, dengan sentimen geopolitik dan kebijakan suku bunga The Fed menjadi faktor penentu utama. Pengamat pasar menyoroti level support kritis di USD3.185 per troy ounce sebagai titik penting yang akan menentukan arah pergerakan harga emas dalam waktu dekat.

Pelemahan Harga Emas Pasca-Libur Waisak

Pasca-libur Hari Raya Waisak, pengamat komoditas emas, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan harga emas dunia cenderung melemah. “Saat ini, harga emas masih bertahan di sekitar USD3.245, tapi target utama pasar adalah level support USD3.185, yang hingga kini belum tertembus,” ujar Ibrahim dalam wawancara, Selasa (13/5/2025).

Jika level support tersebut jebol, harga emas berpotensi meluncur ke USD3.150. Sebaliknya, jika harga mampu bertahan di atas USD3.185, peluang rebound menuju USD3.277 masih terbuka lebar. “Tembus USD3.185, kemungkinan besar harga akan terus turun ke USD3.150. Tapi kalau bertahan, kita bisa melihat lompatan ke USD3.277,” tambahnya.

Faktor Geopolitik Mengguncang Pasar Emas

Pergerakan harga emas tak lepas dari dinamika global, terutama ketegangan geopolitik. Salah satu sorotan adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara baru saja menyepakati penurunan tarif impor selama 90 hari sebagai solusi sementara. Namun, pasar tetap was-was terhadap potensi memanasnya kembali hubungan dagang setelah masa tenggang berakhir. “Win-win solution ini hanya berlaku 90 hari. Setelah itu, ketidakpastian masih membayangi,” jelas Ibrahim.

Di Eropa, isu geopolitik juga memainkan peran besar. Turki tengah memfasilitasi pertemuan antara Rusia dan Ukraina untuk membahas gencatan senjata penuh, yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis mendatang. “Jika kesepakatan damai ini tercapai, tensi geopolitik di Eropa kemungkinan akan mereda,” ungkap Ibrahim.

BACA JUGA:  Thai Lion Air Tambah Konektivitas Bali-Bangkok

Sementara itu, di Timur Tengah, langkah positif terlihat dari upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Namun, ancaman Israel terhadap wilayah yang dikuasai kelompok Houthi di Yaman berpotensi menciptakan ketegangan baru. “Ada peluang tensi di Jalur Gaza dan Eropa mereda, tapi situasi di Yaman bisa menjadi pemicu baru,” katanya.

Kebijakan The Fed dan Fluktuasi Harga Emas

Selain geopolitik, kebijakan moneter Amerika Serikat juga turut menggoyang harga emas. Awal Mei lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, dengan keputusan lanjutan baru akan diumumkan pada September 2025. Ketidakpastian ini menjadi salah satu pendorong fluktuasi harga emas di pasar global. “Keputusan The Fed soal suku bunga di September akan sangat menentukan. Ini adalah faktor fundamental yang membuat harga emas terus bergerak naik-turun,” tegas Ibrahim.

Proyeksi Harga Emas: Peluang dan Tantangan

Bagi investor, pergerakan harga emas saat ini menawarkan peluang sekaligus tantangan. Dengan level support USD3.185 sebagai acuan, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik global, kebijakan moneter The Fed, hingga sentimen perdagangan internasional. Meski harga emas cenderung tertekan dalam jangka pendek, potensi penguatan tetap ada jika faktor-faktor pendukung seperti ketegangan geopolitik kembali memanas. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: