DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Membangun tembok pekarangan atau penyengker bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga sarat makna budaya, terutama bagi masyarakat Bali. Dalam tradisi Bali, memilih hari baik atau dewasa ayu untuk memulai proyek konstruksi seperti tembok pekarangan dianggap penting agar pekerjaan berjalan lancar dan mendatangkan berkah.
Berdasarkan kalender Bali untuk Juni 2025, ada beberapa hari yang dianggap ideal untuk membangun tembok pekarangan, pagar, atau proyek serupa.
Mengapa Memilih Hari Baik Penting?
Dalam budaya Bali, setiap aktivitas penting seperti membangun rumah, tembok pekarangan, atau bahkan memelihara ternak memiliki waktu yang dianggap tepat sesuai perhitungan ala-ayuning dewasa. Pemilihan hari baik bertujuan untuk menyelaraskan aktivitas manusia dengan energi alam dan kosmos, sehingga hasilnya harmonis dan terhindar dari kendala. Untuk membangun tembok pekarangan, hari-hari tertentu seperti Kala Ngadeg dan Kala Dangastra memiliki energi yang mendukung kegiatan konstruksi.
Berikut adalah panduan hari baik di Juni 2025 untuk membangun tembok pekarangan atau penyengker, berdasarkan kalender Bali:
Hari Baik untuk Membangun Tembok Pekarangan di Juni 2025
1. 1 Juni 2025 – Kala Ngadeg
Hari ini sangat ideal untuk memulai proyek tembok pekarangan, pintu gerbang, pagar, atau bahkan sangkar ayam (guwungan). Kala Ngadeg memiliki energi yang mendukung pembangunan struktur yang kokoh dan tahan lama. Selain itu, hari ini juga baik untuk memulai memelihara ayam kurungan atau membuat bendungan. Jika Anda berencana memasang pintu gerbang baru atau memperkuat batas pekarangan, tanggal ini adalah pilihan yang tepat.
Tips praktis:
-
Pastikan material seperti batu bata, semen, atau kayu sudah disiapkan sehari sebelumnya.
-
Lakukan upacara sederhana seperti matur piuning untuk memohon kelancaran.
-
Konsultasikan desain tembok dengan tukang berpengalaman agar sesuai dengan kebutuhan estetika dan fungsi.
2. 7 Juni 2025 – Kala Dangastra
Tanggal ini cocok untuk membangun tembok pekarangan atau membuat alat penangkap ikan. Namun, Kala Dangastra tidak disarankan untuk memulai pekerjaan penting lain atau mengadakan upacara (gawe ayu). Fokuslah pada proyek fisik seperti tembok atau pagar, karena energi hari ini mendukung aktivitas yang berkaitan dengan struktur dan perlindungan.
Tips praktis:
-
Periksa cuaca sebelum memulai, karena Juni sering kali mendung di beberapa daerah.
-
Gunakan material tahan cuaca untuk tembok, seperti batu alam atau beton bertulang.
-
Hindari memulai proyek besar lain di hari ini agar energi tetap terfokus.
3. 10 Juni 2025 – Kala Dangastra
Sama seperti tanggal 7 Juni, Kala Dangastra pada 10 Juni juga mendukung pembangunan tembok pekarangan dan pembuatan alat penangkap ikan. Hari ini kurang ideal untuk upacara atau pekerjaan besar lainnya, jadi pastikan Anda hanya fokus pada proyek konstruksi ringan hingga sedang.
Tips praktis:
-
Koordinasikan dengan tim tukang untuk memastikan jadwal kerja efisien.
-
Pertimbangkan desain tembok yang estetis, seperti kombinasi batu alam dan tanaman hias.
-
Dokumentasikan progres pembangunan untuk memantau anggaran dan waktu.
4. 16 Juni 2025 – Kala Ngadeg
Hari ini kembali menjadi waktu yang baik untuk membangun tembok pekarangan, pintu gerbang, pagar, atau sangkar ayam. Kala Ngadeg memberikan energi positif untuk proyek yang membutuhkan fondasi kuat dan stabilitas. Hari ini juga cocok untuk memulai memelihara ternak atau membuat bendungan.
Tips praktis:
-
Jika memungkinkan, libatkan komunitas lokal atau banjar untuk membantu proses pembangunan.
-
Pastikan tembok pekarangan memiliki ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara.
-
Gunakan cat tahan air untuk finishing agar tembok lebih tahan lama.
5. 25 Juni 2025 – Kala Dangastra
Tanggal ini menutup daftar hari baik untuk membangun tembok pekarangan di Juni 2025. Seperti sebelumnya, Kala Dangastra mendukung pembangunan struktur fisik, tetapi hindari memulai pekerjaan penting lain atau mengadakan upacara.
Tips praktis:
-
Lakukan pengecekan akhir pada fondasi tembok untuk memastikan kekokohan.
-
Tambahkan elemen dekoratif seperti lampu taman untuk mempercantik pekarangan.
-
Pastikan drainase di sekitar tembok baik untuk mencegah genangan air.
Makna Tembok Pekarangan dalam Budaya Bali
Tembok pekarangan atau penyengker dalam budaya Bali bukan hanya batas fisik, tetapi juga simbol perlindungan spiritual. Dalam filsafat Tri Hita Karana, tembok pekarangan mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan leluhur. Oleh karena itu, membangun tembok tidak hanya soal estetika, tetapi juga menjaga keseimbangan energi di dalam rumah. Pemilihan hari baik seperti Kala Ngadeg atau Kala Dangastra membantu memastikan bahwa energi positif mengalir selama proses pembangunan.
Penutup
Membangun tembok pekarangan di Juni 2025 bisa menjadi langkah awal untuk mempercantik dan melindungi rumah Anda, sekaligus menjaga nilai budaya Bali. Dengan memilih hari baik seperti 1, 7, 10, 16, atau 25 Juni 2025, Anda dapat memastikan proyek berjalan lancar dan penuh berkah. Jangan lupa untuk mempersiapkan material, berkonsultasi dengan tukang berpengalaman, dan melakukan upacara sederhana agar hasilnya maksimal. ***