Hari Baik untuk Memisah Rare atau Memisah Bayi Dibulan September dan Oktober2025
ilustrasi menggendong bayi/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Bali, pulau yang kaya akan tradisi dan budaya, selalu memperhatikan hari baik untuk berbagai kegiatan adat. Dalam penanggalan Bali, memilih waktu yang tepat untuk aktivitas tertentu dianggap penting agar selaras dengan keseimbangan alam dan spiritual.
Berikut adalah panduan hari baik di bulan September dan Oktober 2025 berdasarkan tradisi Bali, yang mencakup kegiatan seperti melas rare (memisahkan bayi dari menyusui), nelusuk (mencocok hidung ternak), hingga membentuk organisasi atau membuka lembaga pendidikan.
11 September 2025: Tunut Masih, Hari Penuh Makna
Pada tanggal 11 September 2025, yang bertepatan dengan hari Tunut Masih, masyarakat Bali dapat memanfaatkan waktu ini untuk berbagai aktivitas penting. Hari ini dianggap ideal untuk melas rare, yaitu proses memisahkan bayi dari kebiasaan menyusui. Selain itu, ini adalah waktu yang baik untuk memulai melatih ternak bekerja, seperti sapi atau kerbau, agar terbiasa dengan tugas-tugas pertanian. Tradisi nelusuk, yaitu mencocok hidung ternak untuk memasang tali pengikat, juga disarankan dilakukan pada hari ini untuk memastikan kelancaran.
Tak hanya itu, Tunut Masih juga menjadi momen yang tepat untuk membentuk perkumpulan atau organisasi, baik itu komunitas adat, kelompok sosial, maupun lembaga formal. Bagi mereka yang berencana membuka sekolah atau perguruan, tanggal ini dianggap membawa energi positif untuk memulai langkah baru dalam dunia pendidikan. Dengan memilih hari ini, diharapkan segala usaha akan berjalan harmonis dan membuahkan hasil yang baik.
27 September 2025: Kala Pegat, Fokus pada Kegiatan Tertentu
Sementara itu, tanggal 27 September 2025 jatuh pada hari Kala Pegat, yang memiliki karakteristik tersendiri. Pada hari ini, masyarakat Bali dapat memulai aktivitas seperti ngirisin, yaitu menyadap air dari pohon seperti kelapa atau enau untuk diolah menjadi tuak atau gula. Kegiatan melas rare juga tetap menjadi pilihan yang baik pada hari ini, memberikan fleksibilitas bagi keluarga yang ingin mengakhiri masa menyusui anak mereka.
Namun, perlu diperhatikan bahwa Kala Pegat kurang disarankan untuk mengadakan karya ayu, seperti upacara keagamaan atau perayaan besar yang bersifat sakral. Sebaiknya, fokuskan energi pada kegiatan yang lebih praktis dan teknis, seperti yang telah disebutkan, untuk menjaga keseimbangan dan menghindari potensi hambatan.
Sayangnya berdasarkan Kalender Bali, dewasa ayu memelas rare atau memisah bayi tidak ditemukan, disarankan konsultasi dengan mereka yang memahami wewaran.
Menjaga Tradisi, Menjaga Harmoni
Memilih hari baik dalam tradisi Bali bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud penghormatan terhadap keseimbangan alam dan nilai-nilai spiritual. Baik itu untuk melas rare, nelusuk, ngirisin, atau memulai langkah baru seperti membentuk organisasi dan membuka sekolah, setiap aktivitas memiliki waktu yang tepat sesuai penanggalan Bali. Dengan memahami panduan ini, masyarakat dapat menjalankan kegiatan mereka dengan penuh keyakinan dan harmoni.
Panduan ini diharapkan membantu masyarakat Bali, pelaku budaya, maupun mereka yang ingin mempelajari tradisi Pulau Dewata dalam merencanakan aktivitas di bulan September 2025. Dengan mengikuti hari baik seperti Tunut Masih dan Kala Pegat, tradisi Bali tetap lestari sembari mendukung keberhasilan setiap langkah yang diambil.
***