IHSG Meroket Hampir 1% Setelah Data Pertumbuhan Ekonomi RI Dirilis
ilustrasi uang untuk pinjol/ balikonten/ IqbalStock
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa gemilang pada perdagangan hari ini, Selasa (5/8/2025), menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga penutupan sesi pertama, IHSG melonjak 0,96% atau bertambah 72 poin, mencapai level 7.536,71. Kenaikan ini didorong oleh penguatan saham-saham perbankan yang tampil moncer.
Dari total saham yang diperdagangkan, 281 saham mencatatkan kenaikan, 317 saham melemah, dan 199 lainnya stagnan. Aktivitas pasar terbilang ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp10,25 triliun, melibatkan 15,88 miliar saham melalui 1,25 juta kali transaksi.
Hampir seluruh sektor mencatatkan penguatan, dengan sektor finansial dan konsumer non-primer menjadi penggerak utama. Sementara itu, sektor kesehatan menjadi satu-satunya yang mengalami koreksi.
Saham emiten tambang dari Grup Salim, AMMN, menjadi penopang terbesar IHSG dengan kontribusi 14 indeks poin. Disusul oleh tiga saham perbankan terkemuka di Indonesia. Saham BBCA melonjak 2,11% ke Rp8.450 per saham, menyumbang 12,49 indeks poin. Saham BMRI naik 2,6% ke Rp4.740, memberikan andil 10,5 indeks poin, sedangkan saham BBRI menguat 1,35% ke Rp3.760, berkontribusi 8,24 indeks poin.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/yoy), melampaui pertumbuhan kuartal I-2025 yang sebesar 4,87%. Angka ini juga berada di atas ambang psikologis 5%, menunjukkan performa ekonomi yang solid.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 mencapai 5,12% dibandingkan kuartal II-2024, dan 4,04% jika dibandingkan dengan kuartal I-2025 secara kuartal ke kuartal (qtq),” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam rilis resmi BPS, Selasa (5/8/2025).
Capaian Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2025 ini bahkan melampaui ekspektasi pasar. Berdasarkan konsensus 13 institusi yang dihimpun CNBC Indonesia, pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya mencapai 4,78% (yoy) dan 3,69% (qtq). Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2025, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% (yoy), namun mengalami kontraksi 0,98% secara kuartal ke kuartal (qtq).
***