Ini Banten yang Digunakan Saat Kajeng Kliwon Enyitan
ilustrasi gambar segehan oleh Kadek Yuni/ YouTube/ Balikonten
BALIKONTEN.COM – Berikut ini akan dibahas tentang banten yang digunakan ketika melaksanakan Kajeng Kliwon Enyitan.
Kajengkliwon Enyitan adalah 1 dari 3 jenis kajeng kliwon yang ada di Bali. Dimana rainan yang datang setiap 15 hari sekali ini terjadi setelah Tilem.
Sedangkan 2 lainnya adalah Kajengkliwon Uwudan yang datang setelah Purnama serta Kajengkliwon Pemelastali yang terjadi setiap 6 bulan sekali pada Kuningan.
[irp]
Kajeng Kliwon termasuk dalam rainan gumi dan juga digolongkan sebagai hari suci bagi umat Hindu.
Kajeng kliwon ini terjadi karena adanya pertemuan antara Tri Wara Kajeng dengan Panca Wara Kliwon.
[irp]
Tri Wara terdiri dari Pah, Beteng, Kajeng dan Panca Wara terdiri dari Umanis, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon.
Kajeng Kliwon juga sering didentikkan sebagai hari yang keramat dan kerap digunakan untuk membangkitkan ilmu aji pengiwa.
Selain itu, pertemuan antara Kajeng dan Kliwon ini adalah bertemunya dua energi besar yakni bhuana alit dan bhuana agung.
[irp]
Tidak hanya itu, Kajengkliwon menjadi hari yang dikeramatkan lantara datangnya Sang Bhuta Kala untuk menggangu manus yang tidak melaksanakan ajaran Dharma.
Sehingga umat Hindu akan menghaturkan 2 segehan manca warna di natar sanggah yang ditujukan kepada Sang Kala Bhucari.
[irp]
Kemudian untuk Sang Dhurga Bhucari di natar perumahan.
Kajeng Kliwon termasuk dalam rainan gumi dan juga digolongkan sebagai hari suci bagi umat Hindu.
Kajeng kliwon ini terjadi karena adanya pertemuan antara Tri Wara Kajeng dengan Panca Wara Kliwon.
[irp]
Tri Wara terdiri dari Pah, Beteng, Kajeng dan Panca Wara terdiri dari Umanis, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon.
Kajeng Kliwon juga sering didentikkan sebagai hari yang keramat dan kerap digunakan untuk membangkitkan ilmu aji pengiwa.
Selain itu, pertemuan antara Kajeng dan Kliwon ini adalah bertemunya dua energi besar yakni bhuana alit dan bhuana agung.
[irp]
Tidak hanya itu, Kajengkliwon menjadi hari yang dikeramatkan lantara datangnya Sang Bhuta Kala untuk menggangu manus yang tidak melaksanakan ajaran Dharma.
Sehingga umat Hindu akan menghaturkan 2 segehan manca warna di natar sanggah yang ditujukan kepada Sang Kala Bhucari.
[irp]
Kemudian untuk Sang Dhurga Bhucari di natar perumahan.
***