Ekonomi

Investasi Bali 2024: Mendorong Ekonomi Pulau Dewata Hingga 30 Persen

Inflasi Bali Tercatat 2.3 Persen pada April 2025

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Perekonomian Bali di tahun 2024 menunjukkan performa gemilang, salah satunya berkat realisasi investasi yang mencapai Rp36,5 triliun. Angka ini bukan hanya sekadar capaian, tetapi juga cerminan bagaimana investasi menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata, berkontribusi hingga 30% terhadap perekonomian daerah.

Lonjakan Investasi Melebihi Ekspektasi
Capaian investasi Rp36,5 triliun ini melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp16,23 triliun, mencatatkan pertumbuhan fantastis hingga 225%. Menurut Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda, kinerja investasi yang moncer ini berhasil mengerek pertumbuhan ekonomi Bali hingga 5,48% sepanjang 2024.

“Pertumbuhan investasi, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), menjadi katalis penting,” ujar Butet dalam acara Road to Bali Jagadhita, Jumat (9/5/2025). Data menunjukkan PMA melonjak 99,60%, sementara PMDN tak kalah impresif dengan pertumbuhan 77,14%.

Dampak Nyata: Lapangan Kerja dan Kesejahteraan
Investasi tak hanya soal angka, tetapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat Bali. Butet memaparkan, setiap kenaikan 1% PMA mampu menyerap tenaga kerja sebesar 0,57%, sedangkan 1% kenaikan PMDN berkontribusi pada peningkatan tenaga kerja hingga 0,97%. Ini berarti ribuan warga Bali mendapatkan peluang kerja baru, memperkuat daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

Sebaran Investasi: Dominasi Sarbagita dan Tantangan Pemerataan
Meski investasi Bali menunjukkan tren positif, sebarannya masih timpang. Kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) mendominasi dengan porsi terbesar, di mana Badung menyumbang 51,74%, disusul Denpasar (19,72%) dan Gianyar (11,76%). Di luar Sarbagita, hanya Buleleng yang mencatatkan realisasi investasi signifikan dengan 9,34%.

Sementara itu, wilayah seperti Klungkung (0,77%) dan Bangli (0,27%) masih tertinggal jauh. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mendorong pemerataan investasi, terutama ke Bali Barat dan Bali Timur, agar manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata.

Strategi Baru: Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS)
Untuk mengejar target ambisius Rp45,62 triliun pada 2025, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali membentuk Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS). Inisiatif ini, yang diperkuat melalui Keputusan Gubernur Bali No. 571/04-A/HK/2023, bertujuan menyinergikan promosi investasi, perdagangan, dan pariwisata.

Sebelumnya, informasi potensi investasi di tiap kabupaten/kota seringkali terfragmentasi dan kurang terekspos. “PIKBS hadir untuk mengintegrasikan potensi tersebut dan memastikan promosi dilakukan secara terkoordinasi,” jelas Butet.

Hasilnya, PIKBS telah melahirkan sejumlah proyek investasi strategis pada 2024, seperti Pelabuhan Sangsit, Taman Kerthi Bali, Kawasan Industri Terpadu Jembrana, Central Park Ubud, hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur. Proyek-proyek ini menjadi magnet baru bagi investor, sekaligus memperkuat identitas Bali sebagai destinasi investasi berkelas dunia.

Bali Jagadhita VI: Panggung Promosi Investasi 2025
Ke depan, Bali bersiap menggelar Bali Jagadhita VI pada Juni 2025 sebagai bagian dari Signature Financial Event (SFE) Bank Indonesia Bali. Acara ini akan menjadi panggung untuk memamerkan potensi investasi, perdagangan, dan pariwisata Bali secara terintegrasi.

“Bali Jagadhita VI dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif,” tambah Butet. Dengan pendekatan ini, Bali tak hanya ingin menarik investor, tetapi juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan lingkungan.

Masa Depan Investasi Bali
Kinerja investasi Bali di 2024 telah membuktikan bahwa Pulau Dewata bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat ekonomi yang menjanjikan. Dengan strategi seperti PIKBS dan Bali Jagadhita, Bali optimistis menatap 2025 sebagai tahun untuk memperluas peluang investasi, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan kemakmuran yang merata bagi seluruh masyarakatnya.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: