DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Nyepi memiliki 4 larangan yang harus diikuti. Hal ini bahkan sudah dilaksanakan secara turun temurun.
Larangan yang dimaksud juga dikenal dengan Catur Brata Penyepian yang dilaksanakan selama 24 jam penuh.
Sebelum melaksanakan Nyepi, warga akan menggelar pecaruan pada Tilem Kesanga. Nyepi merupakan awal tahun caka yang jatuh pada sasaih kedasa.
Dalam pelaksanaan Nyepi, ada 4 larangan yang wajib dipatuhi, ini juga dikenal sebagai Catur Brata Penyepian.
Merangkum dari beragam sumber, berikut ini adalah Catur Brata Penyepian.
Amani Geni
Selama pelaksanaan Nyepi, masayarakat di Bali dilarang untuk menyalakan api termasuk lampu.
Amati Karya
Pun, dalam melaksanakan Nyepi di Bali, masyakata tidak diperkenankan untuk bekerja. Amati Karya merupakan larangan untuk tidak bekeraktifitas fisik.
Amati Lelanguan
Merupakan larangan untuk tidak melaksanakan aktifitas hiburan atau kegiatan bersenang-sebanang.
Amati Lelungan
Adalah larangan ketika Nyepi yakni tidak boleh bepergian.
Catur Brata Penyepian ini dilaksanakan selama 24 jam penuh, namun dalam hal tertentu seperti masyarakat yang memiliki bayi atau hal kegawat daruratan masih diperbolehkan dengan syarat dari perangkat desa setempat.
Kemudian, usai melaksanakan Catur Brata Penyepian, masyarakat Bali akan melaksanakan Ngembak Geni.
Ngembak Geni merupakan tanda berakhirnya Nyepi dan dimulainya tahun baru saka.
Ada banyak hal yang dilakukan ketika Ngembak Geni mulai dari bersilahturahmi hingga adanya kegiatan tradisi seperti Nyakan Diwang di kecamatan Banjar – Buleleng, Omed-omedan di Sesetan, Siat Yeh dan Mabuwu-buwu di Jimbaran. ***