JIMBARAN, BALIKONTEN.COM – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, komunitas Jimbaran Hijau menggelar aksi gotong royong membersihkan sampah pada Jumat (28/2). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah plastik yang berdampak besar pada ekosistem dan industri pariwisata Bali.
Ancaman Sampah Plastik di Bali
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bali, pulau ini memproduksi sekitar 4.281 ton sampah setiap hari. Sayangnya, lebih dari 52% sampah tersebut tidak terkelola dengan baik, sehingga berakhir mencemari lingkungan. Bahkan, setiap tahun sekitar 33.000 ton sampah plastik mencemari perairan Bali, sebagian besar berasal dari aktivitas pariwisata dan kurangnya sistem pengelolaan sampah yang memadai. Situasi ini semakin diperburuk oleh minimnya infrastruktur pembuangan sampah di berbagai daerah, termasuk Jimbaran.
[irp]
Jimbaran Hijau Mengambil Langkah Nyata
Aksi bersih-bersih yang dilakukan Jimbaran Hijau melibatkan seluruh manajemen dan karyawan, dengan harapan dapat menginspirasi pelaku usaha serta industri perhotelan di kawasan Jimbaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan serupa. Kegiatan ini mencakup area sepanjang 1,5 km di Jalan Karang Mas, dimulai dari Jimbaran Hub hingga Resort Raffles. Dalam aksi ini, sebanyak 100 kg sampah berhasil dikumpulkan, di mana 95% di antaranya merupakan sampah plastik sekali pakai.
Lydia Natalia Wijaya, Ketua Panitia kegiatan, menyoroti bahwa sampah plastik masih menjadi tantangan besar bagi citra pariwisata Bali. “Kami memulai langkah kecil dari internal perusahaan untuk mendorong kesadaran kolektif. Harapannya, inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak agar ikut menjaga kebersihan lingkungan, terutama di kawasan Jimbaran,” ujar Lydia.
Perubahan Dimulai dari Hal Kecil
Yusea Eka Prasetya, Head of Strategic Planning Jimbaran Hijau, menekankan pentingnya membangun kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. “Masalah sampah bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga berpengaruh terhadap citra pariwisata Bali. Kami akan terus melakukan aksi ini secara berkala untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” jelasnya.
[irp]
Mahanugra Kinzana, salah satu peserta aksi, menggarisbawahi pentingnya peran berbagai pihak dalam menjaga kebersihan Jimbaran. “Kesadaran masyarakat harus dibarengi dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Minimnya tempat sampah publik sering kali menjadi penyebab utama masyarakat membuang sampah sembarangan,” katanya.
Sementara itu, Jody Rusli Maulana menambahkan bahwa edukasi menjadi faktor kunci dalam mengatasi masalah sampah. “Banyak unit usaha yang membuang sampah sembarangan karena kurangnya fasilitas pembuangan. Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama menyediakan sarana yang layak serta memberikan edukasi tentang cara membuang sampah yang benar,” tuturnya.
[irp]
Komitmen Keberlanjutan
Sampah yang terkumpul dalam kegiatan ini kemudian ditimbang untuk mengukur efektivitas program. Selanjutnya, sampah akan dipilah dan didaur ulang guna memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab. Jimbaran Hijau berharap aksi ini dapat menciptakan efek domino, menginspirasi lebih banyak komunitas dan institusi untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan upaya berkelanjutan, Bali dapat terus menjadi destinasi wisata yang indah dan lestari.
Tentang Jimbaran Hijau
Jimbaran Hijau adalah kawasan mixed-use yang berkembang pesat di Bali, mengintegrasikan hunian, perhotelan, dan ruang komersial dengan konsep keberlanjutan. Dengan visi menciptakan Jimbaran yang lebih baik, Jimbaran Hijau berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara modernisasi dan kelestarian budaya Bali, serta terus mendorong inovasi dalam pelestarian lingkungan.
***