08/08/2025

Ketimpangan Upah Minimum Global: 10 Negara Tertinggi vs. 10 Terendah di 2025

pinjaman online menjadi pilihan bagi masyarakat menengah ke bawah dalam urusan keuangan

ilustrasi uang untuk pinjol/ balikonten/ IqbalStock

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Upah minimum menjadi cerminan penting kesejahteraan pekerja di seluruh dunia. Di tengah dinamika ekonomi global, perbedaan upah minimum antar negara menunjukkan ketimpangan yang mencolok. Ada negara yang menawarkan upah minimum puluhan juta rupiah per bulan, sementara di belahan dunia lain, pekerja harus bertahan dengan pendapatan di bawah satu juta rupiah.

Berdasarkan data terbaru dari Velocity Global per Desember 2024, berikut adalah ulasan mendalam tentang 10 negara dengan upah minimum tertinggi dan 10 negara dengan upah minimum terendah di dunia pada tahun 2025. Artikel ini mengupas fakta, konteks ekonomi, dan dampaknya bagi pekerja, sekaligus menyoroti posisi Indonesia di panggung global.

10 Negara dengan Upah Minimum Tertinggi di 2025

Negara-negara dengan upah minimum tertinggi umumnya berada di Eropa dan wilayah maju lainnya, didukung oleh ekonomi kuat, biaya hidup tinggi, dan kebijakan ketenagakerjaan yang progresif. Berikut daftarnya:

  1. Luksemburg

    • Upah Minimum: US$3.357 per bulan (sekitar Rp54,6 juta, kurs Rp16.280)

    • Luksemburg memimpin sebagai negara dengan upah minimum tertinggi di dunia. Dengan ekonomi berbasis jasa keuangan dan teknologi, standar hidup di sini tinggi, dan upah minimum mencerminkan kebutuhan untuk menjaga daya beli pekerja.

  2. Belanda

  3. Australia

  4. Selandia Baru

  5. Jerman

  6. Inggris

  7. Belgia

  8. Irlandia

  9. Kanada

  10. Prancis

Catatan: Nilai upah dapat bervariasi berdasarkan usia, keterampilan, dan sektor, namun angka ini mencerminkan standar umum bulanan.

10 Negara dengan Upah Minimum Terendah di 2025

Di sisi lain, negara-negara dengan upah minimum terendah sering kali menghadapi tantangan ekonomi seperti tingkat pengangguran tinggi, ketergantungan pada sektor informal, dan biaya hidup yang rendah namun tidak sebanding dengan kebutuhan dasar. Berikut daftarnya:

  1. Nigeria

    • Upah Minimum: US$42 per bulan (sekitar Rp683.550)

    • Nigeria mencatatkan upah minimum terendah di dunia, mencerminkan tantangan ekonomi, inflasi tinggi, dan lemahnya perlindungan sosial.

  2. India

    • Upah Minimum: US$64 per bulan (sekitar Rp1,04 juta)

    • Meski ekonominya besar, India menghadapi kesenjangan kesejahteraan, dengan upah minimum bervariasi berdasarkan keterampilan dan lokasi.

  3. Uzbekistan

    • Upah Minimum: US$90 per bulan (sekitar Rp1,46 juta)

    • Negara Asia Tengah ini menetapkan upah minimum rendah, sejalan dengan ekonomi yang masih berkembang.

  4. Pakistan

    • Upah Minimum: US$115 per bulan (sekitar Rp1,87 juta)

    • Pakistan berjuang dengan tekanan inflasi dan kebutuhan untuk menjaga daya saing industri, memengaruhi upah minimum.

  5. Indonesia

    • Upah Minimum: US$128 per bulan (sekitar Rp2,16 juta)

    • Indonesia berada di urutan keenam dari bawah, dengan upah minimum bervariasi per provinsi. Jawa Tengah mencatat UMP terendah (Rp2,16 juta), sementara DKI Jakarta tertinggi (Rp5,39 juta).

  6. Vietnam

    • Upah Minimum: US$137 per bulan (sekitar Rp2,23 juta)

    • Vietnam memiliki dua struktur upah: bulanan untuk pegawai negeri dan regional untuk pekerja swasta, yang bervariasi antara US$137 hingga US$196.

  7. Kazakhstan

    • Upah Minimum: US$170 per bulan (sekitar Rp2,77 juta)

    • Negara ini berada dalam transisi ekonomi, dengan upah minimum mencerminkan pergeseran dari ketergantungan sumber daya alam.

  8. Ukraina

    • Upah Minimum: US$193 per bulan (sekitar Rp3,14 juta)

    • Satu-satunya negara Eropa di daftar ini, Ukraina menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi yang memengaruhi upah.

  9. Armenia

    • Upah Minimum: US$193 per bulan (sekitar Rp3,14 juta)

    • Armenia, di Asia Barat Daya, berupaya menjaga stabilitas sosial dengan upah minimum yang relatif rendah.

  10. Filipina

    • Upah Minimum: US$121 per bulan (sekitar Rp1,97 juta)

    • Upah di Filipina bervariasi per wilayah, dari US$5,79 per hari di ARMM hingga US$10,35 per hari di ibu kota.

Konteks dan Dampak

Upah Minimum Tinggi: Kesejahteraan vs. Beban Bisnis
Negara-negara dengan upah minimum tinggi seperti Luksemburg dan Australia didukung oleh ekonomi maju, produktivitas tenaga kerja yang tinggi, dan kebijakan yang melindungi pekerja. Namun, ini juga meningkatkan biaya operasional bisnis, terutama di sektor padat karya. Meski begitu, upah tinggi membantu pekerja memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan di tengah biaya hidup yang mahal.

Upah Minimum Rendah: Tantangan Kesejahteraan
Di negara-negara seperti Nigeria dan India, upah minimum rendah sering kali tidak cukup untuk hidup layak. Inflasi, pengangguran, dan ketergantungan pada sektor informal memperburuk kondisi pekerja. Di Indonesia, misalnya, kenaikan upah minimum 6,5% pada 2025 (berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024) belum sepenuhnya menutup kesenjangan antara pendapatan dan biaya hidup, terutama di daerah dengan UMP rendah seperti Jawa Tengah.

Posisi Indonesia dan Langkah ke Depan

Indonesia, dengan upah minimum US$128 per bulan, berada di posisi rentan dalam daftar global. Meski DKI Jakarta mencatat UMP tertinggi (Rp5,39 juta), daerah seperti Jawa Tengah hanya mencapai Rp2,16 juta. Ini menunjukkan disparitas regional yang signifikan. Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, pemerintah perlu:

Kesimpulan

Ketimpangan upah minimum global di 2025 mencerminkan realitas ekonomi yang beragam. Negara-negara seperti Luksemburg dan Belanda menawarkan standar hidup tinggi bagi pekerja, sementara Nigeria dan India berjuang dengan tantangan kesejahteraan. Indonesia, meski menunjukkan kemajuan dengan kenaikan upah 6,5%, masih perlu langkah strategis untuk keluar dari daftar upah minimum terendah. Dengan kebijakan tepat dan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja, kesejahteraan pekerja dapat ditingkatkan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!