13/08/2025

Konsumsi Masyarakat Meningkat, Waspada Inflasi di Bulan Ramadhan

Konsumsi Masyarakat Meningkat, Waspada Inflasi di Bulan Ramadhan

Konsumsi Masyarakat Meningkat, Waspada Inflasi di Bulan Ramadhan/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Hampir menjadi tradisi tahunan, kenaikan harga kebutuhan pokok rentan terjadi saat bulan Suci Ramadhan. Kondisi ini dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sehingga inflasi pun harus diwaspadai kenaikannya.

 

Hal tersebutlah diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi, Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM. “Meskipun inflasi tahunan Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,76 persen, terendah sejak Maret 2000, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa periode Ramadan seringkali disertai dengan lonjakan harga barang-barang esensial,” katanya saat diwawancarai, Minggu (3/2/2025).

 

Berdasarkan data historis kata dia, inflasi cenderung meningkat menjelang dan selama Ramadan. Misalnya, pada Desember 2024, inflasi year-on-year mencapai 2,61 persen, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 6,18 persen. Kenaikan ini seringkali dipicu oleh peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dgn ketersediaan pasokan yang memadai.

[irp]

Umumnya perilaku konsumsi masyarakat selama Ramadhan berubah signifikan. “Meskipun puasa berarti menahan makan dan minum di siang hari, konsumsi justru meningkat pada waktu sahur dan berbuka. Keluarga seringkali menyiapkan hidangan spesial, yg memerlukan bahan makanan dlm jumlah lebih banyak,” terangnya.

 

Selain itu lanjut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar ini, tradisi berbagi dan memberikan sedekah juga mendorong peningkatan pembelian bahan pokok. Menurutnya, permintaan yang melonjak ini, jika tidak diimbangi dengan suplai yang cukup, dapat menyebabkan kenaikan harga.

[irp]

Selain faktor permintaan, distribusi barang juga memainkan peran penting. Gangguan dalam rantai pasok, seperti keterlambatan pengiriman atau hambatan logistik lainnya, dapat memperburuk situasi. Spekulasi harga oleh pedagang yang ingin memanfaatkan momen peningkatan permintaan juga dapat memicu inflasi lebih lanjut.

 

Untuk mengatasi tantangan itu, kata dia diperlukan pendekatan komprehensif. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan diantaranya adalah  penguatan stok dan distribusi, yang tentu dalam hal ini pemerintah dan pelaku usaha perlu memastikan ketersediaan stok bahan pokok yang cukup menjelang dan selama Ramadhan. Distribusi yang efisien dan pengawasan terhadap rantai pasok dapat mencegah kelangkaan dan menstabilkan harga.

[irp]

Selanjutnya, pengawasan Harga, dimana otoritas terkait harus aktif memantau harga di pasar untuk mencegah praktik penimbunan dan spekulasi yang dapat merugikan konsumen. Penegakan hukum terhadap pelanggaran ini harus dilakukan secarabtegas.

 

Kemduaian perlu edukasi Konsumen, dimana masyarakat perlu diberikan pemahaman mengenai pola konsumsi yang bijak selama Ramadan. Menghindari pembelian berlebihan dan merencanakan kebutuhan dengan cermat dapat membantu menstabilkan permintaan dan harga.

[irp]

Selain itu Kerjasama dengan produsen lokal, yakni dengan mendukung petani dan produsen lokal untuk meningkatkan produksi dapat menjadi langkah strategis dalam memastikan pasokan yang cukup dan mengurangi ketergantungan pada impor. 

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!