Nasional

Listrik Tetap Menyala Saat Nyepi di Nusa Penida, Sejarah Baru Tercipta

cara mendapatkan promo 50% pln karena ppn 12%

 

NUSA PENIDA, BALIKOTEN.COM  – Kepulauan Nusa Penida, Klungkung, bakal mencatatkan sejarah baru dalam perayaan Nyepi tahun ini. Untuk pertama kalinya, listrik PLN tidak akan dipadamkan total seperti tahun-tahun sebelumnya. Keputusan ini diambil dalam rapat Pesangkepan MDA (Majelis Desa Adat) Nusa Penida yang digelar di Aula SMAN 1 Nusa Penida pada 20 Maret 2025. Suasana berbeda akan terasa di wilayah yang selama ini identik dengan gelap gulita saat Hari Raya Nyepi.

Rapat yang dihadiri oleh para bendesa adat se-Nusa Penida, Prajuru MDA Kecamatan Nusa Penida, Kapolsek, Wadanramil, Camat Nusa Penida, hingga Bandesa Madya MDA Klungkung ini menghasilkan kesepakatan berisi sepuluh poin penting. Salah satu poin utamanya: listrik PLN akan tetap menyala secara terbatas. Namun, jangan bayangkan lampu-lampu akan menyala di mana-mana. Pasokan listrik ini hanya diperuntukkan bagi kebutuhan esensial, seperti penerangan untuk warga yang sakit, upacara yadnya, alat medis, mesin pendingin, hingga pompa air.

BACA JUGA:  1 ORANG TERJEBAK LONGSOR TEBING PURA SEGARA KIDUL

Alasan di Balik Keputusan Bersejarah

Bendesa Alitan MDA Nusa Penida, I Wayan Sukla, menjelaskan bahwa keputusan ini lahir dari sejumlah pertimbangan matang. “Nusa Penida adalah daerah pariwisata. Banyak keluhan soal stok makanan di lemari pendingin yang membusuk saat listrik dimatikan total. Selain itu, sistem kelistrikan di sini mengandalkan genset diesel. Jika dimatikan, butuh 5-6 jam untuk menghidupkan kembali, bahkan lebih lama untuk stabil,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Biasanya, saat Nyepi, Nusa Penida benar-benar terisolasi dari cahaya listrik. Namun, kini kebijakan baru ini diharapkan membawa kenyamanan tanpa mengurangi makna kesucian hari raya. Bagi warga yang membutuhkan penerangan untuk keperluan khusus—seperti merawat bayi, orang sakit, atau melaksanakan yadnya—wajib mengantongi surat rekomendasi dari bendesa adat setempat.

BACA JUGA:  Deretan Kasus yang Pernah Ditangani Hotman Sitompul

Peran Pecalang dan Sosialisasi

Kebijakan perdana ini tentu membutuhkan pengawasan ketat. Pecalang, petugas adat setempat, akan menjadi ujung tombak dalam memastikan aturan ditegakkan. “Karena ini pertama kalinya, pecalang akan berperan besar mengawasi situasi di lapangan,” tegas Sukla. Ia juga menyarankan setiap desa adat membuat perarem (aturan tertulis) agar pelaksanaan lebih terarah.

Sosialisasi pun menjadi kunci. Para prajuru desa adat diminta aktif menyampaikan poin-poin kesepakatan ini kepada warga, termasuk krama tamiu (penduduk pendatang) dan tamiu (tamu atau wisatawan). Koordinasi dengan kepala desa dinas juga ditekankan untuk menjaga kondusivitas selama Nyepi berlangsung.

Aturan Tambahan yang Perlu Diketahui

  • Lampu Jalan Dimatikan Total: Camat Nusa Penida diminta berkoordinasi dengan UPT Dinas Perhubungan untuk memadamkan lampu penerangan jalan selama 24 jam, mulai 29 Maret 2025 pukul 06.00 WITA hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.
  • Kendaraan Hanya untuk Darurat: Penggunaan mobil atau speedboat diperbolehkan, tapi hanya untuk keadaan darurat kemanusiaan, seperti mengantar pasien kritis ke rumah sakit. Syaratnya, harus didampingi pecalang atau membawa surat rekomendasi.
  • Tempat Pemelastian Bebas Pariwisata: Bendesa adat diminta menetapkan lokasi pemelastian permanen dan mengajukan permohonan ke Gubernur Bali agar area tersebut steril dari aktivitas wisata.
  • Pasar Kembali Beroperasi: Aktivitas jual beli di pasar baru diizinkan mulai 30 Maret 2025 pukul 06.30 WITA.
BACA JUGA:  Gubernur Koster Raih Penghargaan Tokoh Pelindung Budaya Bali

Langkah Baru Menuju Nyepi yang Lebih Humanis

Keputusan ini menandai langkah baru dalam tradisi Nyepi di Nusa Penida. Dengan tetap menjaga esensi Brata Penyepian—menahan diri dan introspeksi—kebijakan ini mencoba mengakomodasi kebutuhan masyarakat modern, terutama di kawasan pariwisata. Bagi warga lokal maupun wisatawan, perubahan ini diharapkan membawa keseimbangan antara kesucian tradisi dan kepraktisan hidup. Sebuah babak baru yang patut ditunggu pelaksanaannya pada 29 Maret mendatang. ***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: