BULELENG, BALIKONTEN.COM – Letaknya ada di Desa Pacung Kecamatan Tejakula, Buleleng. Pura ini persis berada di pinggir jalan utama dan berada di pesisir pantai.
Namanya Pura Ponjok Batu dan umat Hindu percaya jika tempat ini adalah petilasan dari Dang Hyang Nirarta atau yang juga dikenal sebagai Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh.
Selain sebagai tempat sembahyang untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pura Ponjok Batu juga menjadi tujuan untuk melaksanakan tradisi melukat.
[irp]
Di sini, umat akan menemukan 5 sumber mata air dan inilah yang digunakan sebagai sarana untuk melukat.
Banyak kepercayaan jika melaksanakan pebersihan di sini bisa mengobati beragam penyakit khususnya non-medis hingga memperlancar rezeki.
5 sumber mata air ini juga dikenal dengan nama panca tirta dan terletak di area pesisi pantai dan juga dikenal dengan nama campuhan.
[irp]
Kelima sumber ini representasi dari lima penjuru mata angin dan sumbernya juga berbeda yakni dari Gunung Batur, Gunung Beratan Tamblingan, Gunung Agung, Gunung Rinjani danair laut itu sendiri.
Selain panca tirta, di Pura Ponjok Batu ini juga terdapat sumber air atau kelebutan yang dikenal dengan nama tirta pasupati dan tirta ini biasanya digunakan untuk membersihkan pratima hingga keperluan untuk ngaben.
Melukat untuk kesembuhan di Pura Ponjok Batu Buleleng ini juga sudah banyak yang membuktikannnya.
[irp]
Untuk melukat di tempat ini, umat tidak dikenakan biaya hanya saja segala sarana seperti canang pejati disiapkan sendiri.
Sebelum melaksanakan prosesi melukat, umat harus terlebih dahulu menjalankan persembahyangan memakai banten pejati yang sudah dibawa.
[irp]
Tidak sulit untuk menemukan Pura Ponjok Batu sebab umat bisa mengikuti peta digital atau menanyakan langsung dengan warga setempat. Pura Ponjok Batu buka setiap hari dan umat juga bisa melakukan melukat.
***