Travel

Menelusuri Objek Wisata Gunung Batur dan Sekitarnya, Sejarah dan Aktivitasnya

rekomendasi cafe shop di kintamani dengan pemandangan danau dan gunung batur

BANGLI, BALIKONTEN.COM – Jika kalian berencana liburan di Bangli, Bali tentunya objek wisata Gunung Batur tidak boleh dilewatkan. Lokasinya yang berjarak sekitar 1 jam perjalanan darat ini menyimpan beragam hal menarik yang bisa kalian temukan. Jika suka mendaki tentu Gunung Batur jangan ditanyakan lagi sebab tak sedikit wisatawan dan “penakluk ketinggian” sudah berhasil sampai ke puncaknya.

Atau hanya ingin menikmati keindahannya dari jauh? Disekitar sini juga terdapat banyak cafe atau tempat yang langsung menghadap ke arah gunung tertinggi kedua di Bali ini. Dan yang paling dikenal dari wilayah ini adalah ikan mujai nyatnyat yang sudah melegenda.

Jadi tidak perlu khawatir akan kekurangan lokasi atau spot menarik di tempat ini, yuk langsung agendakan dan segera merapat ke kawasan objek wisata Gunung Batur.

BACA JUGA:  3 Pantai di Tabanan yang Wajib Kalian Kunjungi Saat Libur Lebaran

Menjelajahi Keindahan dan Keunikan Wisata Gunung Batur

Terletak di timur laut Pulau Bali, Gunung Batur menjulang setinggi 1.717 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Kawasan ini tidak hanya menawarkan panorama alam yang memukau, tetapi juga kekayaan geologi dan budaya yang menjadikannya destinasi wisata unggulan.

Kaldera dan Danau Batur

Salah satu daya tarik utama Gunung Batur adalah kaldera kembarnya yang spektakuler. Kaldera luar berukuran sekitar 13,8 x 10 kilometer, sementara kaldera dalam memiliki diameter sekitar 7 kilometer. Di dalam kaldera ini terdapat Danau Batur yang berbentuk bulan sabit dengan panjang sekitar 7,5 kilometer dan lebar maksimum 2,5 kilometer. Danau ini berada pada ketinggian 1.031 meter di atas permukaan laut dan merupakan sumber air penting bagi pertanian di sekitarnya.

 

Aktivitas Vulkanik dan Sejarah Letusan

Gunung Batur memiliki sejarah aktivitas vulkanik yang panjang. Sejak tahun 1804 hingga 2000, tercatat setidaknya 26 kali letusan, dengan yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1926. Letusan tersebut mengakibatkan aliran lava yang menutupi Desa Batur Kuno. Meskipun demikian, masyarakat setempat berhasil beradaptasi dan memanfaatkan material vulkanik sebagai sumber daya alam.

BACA JUGA:  Kenalan dengan Pelabuhan Benoa, Pusat Aktivitas Maritim Bali yang Memikat

 

Geopark Batur: Warisan Geologi Dunia

Pada tahun 2012, kawasan Gunung Batur diakui sebagai bagian dari Global Geopark Network oleh UNESCO, menjadikannya geopark pertama di Indonesia. Geopark Batur mencakup area seluas 370,5 km² dan meliputi 15 desa di Kecamatan Kintamani. Kawasan ini menjadi pusat edukasi geologi, konservasi, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

 

Aktivitas Wisata dan Pendakian

Pendakian Gunung Batur menjadi salah satu aktivitas favorit wisatawan, terutama untuk menyaksikan matahari terbit. Rute pendakian yang relatif ramah bagi pendaki pemula membuatnya populer di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. Selain itu, wisatawan dapat menikmati pemandian air panas alami di Desa Toya Bungkah, yang diyakini memiliki khasiat kesehatan.

BACA JUGA:  5 Rekomendasi Kuliner Malam di Denpasar, Enaknya Gak Masuk Akal, Nomor 3 Pedesss Banget!

 

Kearifan Lokal dan Budaya

Di sekitar Gunung Batur terdapat Desa Trunyan yang terkenal dengan tradisi pemakaman unik. Alih-alih mengubur atau membakar jenazah, masyarakat Trunyan meletakkan jenazah di bawah pohon Taru Menyan yang diyakini mampu menetralisir bau. Tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang masih lestari hingga kini.

 

Akses dan Fasilitas

Kawasan wisata Gunung Batur dapat diakses dengan perjalanan darat sekitar 2 jam dari Denpasar. Beragam fasilitas seperti restoran, kafe, dan akomodasi tersedia di sekitar Kintamani, menawarkan pemandangan langsung ke arah gunung dan danau. Beberapa kafe populer seperti Paper Hill, Montana, dan Tegu Kopi menjadi tempat favorit untuk bersantai sambil menikmati panorama alam.

BACA JUGA:  Tahun Baru Sudah Dekat, Ini Rekomendasi Tempat di Bali untuk Menyaksikan Pesta Kembang Api

 

Tips Berkunjung

  • Waktu Terbaik: Pendakian untuk melihat matahari terbit biasanya dimulai dini hari. Disarankan untuk memulai pendakian sekitar pukul 03.00 WITA agar tiba di puncak sebelum matahari terbit.
  • Persiapan: Kenakan pakaian hangat dan sepatu yang nyaman. Bawa air minum dan camilan secukupnya.
  • Pemandu Lokal: Disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang berpengalaman demi keselamatan dan mendapatkan informasi lebih mendalam tentang kawasan ini.
BACA JUGA:  Keindahan Bukit Kursi di Buleleng yang Memukau, Begini Kisahnya

Gunung Batur menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam, petualangan, edukasi geologi, dan kekayaan budaya Bali. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, kawasan ini diharapkan terus menjadi destinasi wisata yang menarik dan edukatif bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: