13/09/2025

Menurut Kalender Bli, Berikut Dewasa Ayu Melaksanakan Tajen Bali 2025: Menang dengan Lontar Pengayam Ayaman

Lontar Pengayam Ayaman memuat tentang sabung ayam di bali

ilustrasi sabung ayam/ Pixabay/ balikonten

DENPASAR,  BALIKONTEN.COM – Berikut merupakan dewasa ayu untuk melaksanakan tajen atau sabung ayam menurut kalender Bali. Tajen bukan sekadar pertarungan ayam, melainkan cerminan budaya Bali yang kaya akan simbolisme dan kearifan lokal.

Lontar Pengayam Ayaman menjadi jembatan antara tradisi leluhur dan strategi modern, menjadikan tajen lebih dari sekadar permainan—ia adalah seni yang menggabungkan perhitungan, intuisi, dan penghormatan terhadap warisan budaya.

Hari Baik untuk Tajen di September dan Oktober 2025

Berdasarkan kalender Bali, ada hari-hari khusus yang dianggap ideal untuk menggelar tajen. Berikut jadwalnya:

  • 21 September 2025Kala Jengkang: Hari ini cocok untuk mengadakan sabung ayam (tajen) dan membuat alat penangkap ikan seperti bubu.

  • 9 Oktober 2025Kala Pati Jengkang: Hari yang mendukung untuk menggelar tajen dengan peluang kemenangan yang lebih terbuka.

Memilih hari yang tepat adalah langkah awal untuk sukses dalam tajen. Namun, kemenangan sejati bergantung pada pemahaman mendalam tentang Lontar Pengayam Ayaman dan strategi yang tepat.

Apa Itu Lontar Pengayam Ayaman?

Lontar Pengayam Ayaman adalah naskah tradisional Bali yang menjadi panduan utama dalam tajen. Naskah ini memuat petunjuk tentang pemilihan ayam aduan berdasarkan siklus hari dalam kalender Bali, seperti saptawara (tujuh hari dalam seminggu) dan pancawara (lima hari dalam siklus). Selain itu, lontar ini mempertimbangkan arah (ngajanang, ngelodang, kangin, kauh) serta ciri fisik ayam, seperti warna bulu, mata, dan jambul.

Dengan memahami lontar ini, bebotoh bisa menentukan ayam mana yang memiliki peluang menang (raje), berpotensi menang (jaye), atau berisiko kalah (kaon) pada hari tertentu. Artikel ini bukan ajakan untuk berjudi, melainkan panduan untuk memahami kekayaan budaya Bali dalam tradisi tajen.

Mengenal Istilah Ayam Aduan di Bali

Sebelum mendalami panduan Lontar Pengayam Ayaman, kenali dulu istilah-istilah ayam aduan yang mencerminkan karakteristik fisik dan warisan budaya Bali:

Pengetahuan ini menjadi fondasi untuk memahami petunjuk lontar dan memilih ayam yang tepat untuk tajen.

Panduan Lontar Pengayam Ayaman Berdasarkan Hari

Berikut adalah contoh panduan memilih ayam aduan berdasarkan hari dalam kalender Bali, yang mencakup saptawara dan pancawara:

Senin (Come)

Selasa (Anggara)

Rabu (Buda)

Panduan ini berlaku hingga hari Minggu (Redite), dengan kombinasi raje, jaye, dan kaon yang disesuaikan dengan karakteristik ayam dan arah.

Ayam Unggulan dalam Tajen

Lontar Pengayam Ayaman juga menyebutkan jenis ayam unggulan, yang disebut Carcan Ayam Uttama, karena dianggap memiliki energi kuat untuk tajen. Beberapa di antaranya:

  • Ayam Ratun Sa Kuning: Berjambul bangkarna, bulu gondala, dan dimpil aneh.

  • Ayam Suarga Gumawe Ayu: Sekedas dengan jambul bangkarna dan dimpil karo.

  • Ayam Biying Kidang Mengi: Biying selem dengan jambul, kuping putih, dan telapakan kaki kuning.

  • Ayam Kala Cakra: Ijo selem dengan jambul, bangkarna, dimpil karo, kuku linjong, dan telapakan kaki kuning.

Ayam-ayam ini dianggap memiliki aura istimewa dan cocok untuk diadu pada hari-hari tertentu sesuai lontar.

Strategi Sukses dalam Tajen

Selain memilih ayam berdasarkan lontar, ada beberapa strategi tambahan yang bisa meningkatkan peluang kemenangan:

1. Arah Pelepasan Ayam

Hitung nilai berdasarkan warna kaki ayam (kuning = 9, putih = 7), hari saptawara (Senin = 4, Rabu = 7), dan pancawara (Legi = 5, Pon = 7). Jumlahkan, lalu bagi dengan 4. Sisa hasil bagi menentukan arah pelepasan:

Contoh: Ayam putih (7) diadu pada Rabu (7) Pon (7) = 21. Dibagi 4, sisa 1, maka ayam dilepaskan dari arah timur menghadap barat.

2. Warna Pakaian Bebotoh

Pilih warna pakaian sesuai pancawara:

3. Posisi Menyaksikan Tajen

Posisi bebotoh saat menonton tajen juga penting:

4. Larangan Penting

Jenis Ayam Unggulan Berdasarkan Lontar

Lontar Pengayam Ayaman juga merinci jenis ayam aduan berdasarkan ciri fisik dan warna, yang diyakini memiliki kekuatan spiritual:

Berdasarkan Ciri Fisik

Berdasarkan Warna Wangkas

Berdasarkan Hari Sadwara

Mengapa Tajen Tetap Relevan?

Tajen bukan sekadar pertarungan ayam, melainkan cerminan budaya Bali yang kaya akan simbolisme dan kearifan lokal. Lontar Pengayam Ayaman menjadi jembatan antara tradisi leluhur dan strategi modern, menjadikan tajen lebih dari sekadar permainan—ia adalah seni yang menggabungkan perhitungan, intuisi, dan penghormatan terhadap warisan budaya.

Dengan memahami panduan ini, Anda bisa menghargai kekayaan tradisi tajen sambil meningkatkan peluang kemenangan. Namun, ingatlah bahwa tajen adalah bagian dari budaya Bali yang harus dihormati, bukan sekadar ajang taruhan. Mari lestarikan warisan ini dengan bijak!

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!