DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Seorang wanita muda berinisial SJR, yang lebih dikenal dengan nama Eca (23), kini harus berhadapan dengan hukum setelah kedapatan mencuri delapan unit iPhone dari tempat kerjanya, RA Gadget, sebuah toko ponsel di Jalan WR. Supratman No. 150, Denpasar Timur, Bali. Aksi nekat ini dilakukan untuk mendanai gaya hidup mewahnya, termasuk dugem di diskotik dan membeli barang-barang branded bersama teman-temannya.
Kejadian ini terbongkar pada Jumat (25/4/2025) dini hari, setelah Florena Florencia Parasetya (25), perwakilan toko asal Batubulan, Sukawati, Gianyar, melaporkan kehilangan delapan unit iPhone berbagai tipe serta uang tunai sebesar Rp1,1 juta. Curiga bahwa pelaku berasal dari lingkungan internal, pihak toko segera melapor ke Polsek Denpasar Timur.
Eca, yang sehari-hari bertugas sebagai host live streaming untuk mempromosikan produk iPhone di media sosial, menjadi tersangka utama. Awalnya, ia memberikan keterangan yang berbelit-belit saat diinterogasi. Namun, bukti kuat berupa rekaman CCTV dan keterangan saksi akhirnya memojokkan Eca. Tim Reskrim Polsek Denpasar Timur pun bergerak cepat dan mengamankannya sekitar pukul 02.00 WITA.
Pengakuan Mengejutkan Pelaku
Di hadapan polisi, Eca tak bisa lagi mengelak. Ia mengaku telah mencuri delapan unit iPhone, termasuk:
-
1 unit iPhone 13 baru (warna hitam),
-
2 unit iPhone 13 Mini bekas (warna pink dan hitam),
Baca juga: -
3 unit iPhone 13 Pro (warna biru, gold, dan hitam),
-
1 unit iPhone 13 (warna pink),
-
1 unit iPhone 14 Pro (warna deep purple).
Tak hanya itu, Eca juga menggelapkan uang penjualan toko sebesar Rp1 juta. Menurut pengakuannya, iPhone curian itu dijual dengan harga murah, dan hasilnya digunakan untuk bersenang-senang, termasuk dugem di diskotik, membeli barang mewah, serta foya-foya bersama teman-temannya.
Tindakan Polisi dan Proses Hukum
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, AKP I Made Sena, S.H., M.H., membenarkan penangkapan tersebut. “Pelaku sudah kami amankan, dan kasus ini masih dalam pengembangan,” ujarnya singkat kepada wartawan. Hingga kini, polisi terus mendalami kasus tersebut untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain atau aksi serupa di tempat lain.
Fenomena Gaya Hidup Hedon di Kalangan Muda
Kasus ini kembali menyoroti fenomena gaya hidup hedon di kalangan anak muda, terutama yang terpapar dunia media sosial. Sebagai host live streaming, Eca memiliki akses langsung untuk memamerkan gaya hidup glamor di platform digital, yang sering kali memicu tekanan untuk tampil mewah. Sayangnya, jalan pintas yang ia pilih justru berujung pada jeruji besi.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi pelaku usaha, khususnya di industri ritel gadget, untuk meningkatkan pengawasan internal dan sistem keamanan. Dengan maraknya pencurian barang berharga seperti iPhone, toko-toko di Denpasar dan Bali pada umumnya perlu lebih waspada terhadap ancaman dari dalam maupun luar.
Kasus pencurian iPhone oleh Eca ini bukan hanya sekadar tindak kriminal, tetapi juga cerminan dari dampak buruk gaya hidup konsumtif yang tidak sehat. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menjalani hidup.
***
