KARANGASEM, BALIKONTEN.COM – Pura Dalem Puri, salah satu pura penting dalam gugusan Soring Ambal-Ambal Besakih, terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Pura ini, yang dikenal sebagai Huluning Dalem, menjadi tempat pemujaan suci umat Hindu sekaligus menyimpan cerita mistis yang lekat dengan tradisi spiritual Bali.
Dibangun di area yang lebih rendah di sisi kiri jalan menuju Pura Besakih, Pura Dalem Puri sering kali terlihat tersembunyi dari pandangan. Jaraknya sekitar satu kilometer dari Pura Penataran Agung Besakih, menjadikannya destinasi yang sedikit tersembunyi namun sarat makna. Piodalan di pura ini pada hari Buda Keliwon Ugu, sedang setiap tahun pada sasih Kepitu penanggal 1, 3 atau 5 diselenggarakan upakara Yadnya Ngusaba Kepitu..
Stana Dewi Durga dan Simbol Pengadilan Roh
Pura Dalem Puri diyakini sebagai tempat peristirahatan roh orang yang telah meninggal dunia. Pura ini dianggap sebagai stana Dewi Durga, perwujudan sakti Dewa Siwa. Umat Hindu di Bali biasanya datang ke pura ini setelah melaksanakan upacara Pitra Yadnya, seperti ngaben dan mukur. Mereka melakukan ritual mendak dan nuntun Sang Pitara agar roh tersebut dapat disthanakan di sanggah atau pamarajan keluarga.
Dalam tradisi Hindu, Pura Dalem Puri melambangkan pengadilan rohani oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa terhadap para pitara yang menuju Para Loka. Palataran jeroan pura ini dipercaya menggambarkan Surga Loka, sementara lahan lapang di luar pura, yang dikenal sebagai Tegal Panangsaran, melambangkan Neraka Loka.
Roh yang semasa hidupnya banyak melakukan kebaikan (dharma) akan diterima di Surga Loka. Sebaliknya, mereka yang terjebak pada perbuatan buruk (adharma) akan tetap berada di Tegal Panangsaran.
Peran Sejarah dan Tradisi Upacara
Pura Dalem Puri juga menyimpan cerita penting dalam sejarah Bali. Konon, di pura inilah Sri Jayakasunu, seorang raja dari Dinasti Warmadewa, menerima petunjuk dari Dewi Durga tentang pelaksanaan upacara besar seperti Eka Dasa Rudra, Tawur Kasanga, Galungan, dan Kuningan.
Pura ini terbagi menjadi tiga mandala utama:
- Jaba Sisi – Terdapat wantilan sebagai tempat berkumpul umat.
- Jaba Tengah – Areal yang luas dengan Pelinggih Prajapati dan pohon besar tempat pelinggih Parencangan Ida Bhatara.
- Jeroan – Tempat paling suci dengan pelinggih utama untuk Dewi Durga Nini atau Dewi Uma.
Setiap enam bulan sekali, umat Hindu mengadakan upacara rutin bernama Petrithan pada hari Buda Kliwon Ugu. Sementara itu, upacara tahunan Ngusabha digelar setelah Tilem Kepitu, menyesuaikan kalender Bali.
Ritual dan Kesakralan Pura Dalem Puri
Menurut Gusti Anglurah Mangku Kebayan Alitan, penjaga pura, Pura Dalem Puri menjadi tempat umat Hindu melakukan mesoda atau penghormatan kepada leluhur. Namun, ada aturan ketat yang harus dipatuhi. “Leluhur yang belum diaben tidak diperkenankan melakukan mesoda di area utama pura, melainkan hanya di Jaba,” jelasnya.
Banyak kisah spiritual beredar di kalangan umat Hindu yang belum melaksanakan ritual mendak nuntun ke Pura Dalem Puri. Beberapa di antaranya mengalami gangguan kesehatan atau masalah hidup yang tidak kunjung selesai hingga akhirnya datang ke pura ini untuk memohon penyembuhan.
“Setelah mereka melakukan persembahan kepada Ida Bhatara di Pura Dalem Puri, banyak yang mengaku sembuh dari penyakit atau masalah yang mereka alami,” tutup Mangku Alitan dalam sebuah wawancara.
Harmoni Spiritual di Jantung Besakih
Pura Dalem Puri tidak hanya menjadi simbol keagungan spiritual Bali, tetapi juga tempat untuk merefleksikan hubungan manusia dengan leluhur dan alam semesta. Bagi umat Hindu, pura ini adalah pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup melalui dharma dan tradisi.
Jika Anda berkunjung ke Besakih, sempatkan waktu untuk menjelajahi Pura Dalem Puri, sebuah tempat yang menyimpan harmoni antara spiritualitas, sejarah, dan budaya Bali.
